MTC DAN PENGUATAN EKONOMI RAKYAT KECIL

Published by achmad dharmawan on

Assalamualaikum wrwb.
      Mati kita syukuri anugrah dan karunia Allah. Hanya atas kasih sayang-Nya, kita sehat afiat dan dapat melaksanakan aktifitas sebagai bagian dari ibadah sosial kita. Shalawat dan salam semoga tercurah pada Rasulullah saw, keluarga, sahabat, dan pengikut yang setia meneladani beliau. Semoga kelak kita mendapat syafaat beliau.
MTC (Muslim Trade Center) yang digagas oleh Ketua Umum Kadin Daerah Jawa Tengah Kukrit S.W., Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Mas Hendy, Ketua Umum MUI Dr KH Ahmad Darodji, dan Direktur Pascasarjana UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, MA, dan para pegiat muda ekonomi Semarang, Joni Iszunaji, KH. Iskandar Chang Ai Pho, hari Selasa, 30/5/2018 menggelar Event Perdana Bazar dan Expo Produk Halal di UTC Sampangan Semarang.
Ada lima agenda besar, pertama, Bazar dan Expo Produk Halal, kedua, sosialisasi dan pendaftaran sertifikasi halal dari LPPOM MUI Jawa Tengah, ketiga, pendampingan rintisan bisnis atau usaha sekaligus pendaftaran dari KADIN, keempat, santunan dan indahnya berbagi pada yatim piatu @ Rp 100.000,- kelima, paket sembako @ Rp 100.000,- dan dimeriahkan takjil dan buka bersama 30/5-3/6 di lokasi expo.
Sebagai acara perdana, semua Undangan yang meliputi Pengurus MUI, KADIN, UNNES, Perbankan Syariah, Lembaga Keuangan Syariah (LKS), Asosiasi, Sponsor, dan Komunitas Muslim diharapkan bisa hadir mensukseskan acara tersebut.
Dalam suasana Ramadhan 1439 H, gawe besar MTC Jawa Tengah tersebut, dinilai strategis. Pertama, diharapkan bisa ikut kontribusi pengendalian laju inflasi di Jawa Tengah. Kedua, indahnya berbagi sebagai wujud keberhasilan ibadah puasa untuk menumbuhkan kesadaran dan kesalehan sosial dan membantu sesama. Juga penyediaan takjil dan buka bersama yang dianjurkan oleh Rasulullah saw, dan dijanjikan pahala orang yang dijamu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa.
Ketiga, mengungkit dan mengangkat martabat ekonomi rakyat kecil melalui rintisan usaha dagang dan pendampingan oleh KADIN, yang menurut Rasulullah saw, adalah lahan rizqi dengan kemandirian. Beliau bersabda: “Berdaganglah, karena dalam berdagang terdapat 9/10 rizqi”.
Beliau juga menjanjikan bahwa “pedagang yang jujur itu kedudukannya bersama dengan para Nabi, orang-orang yang benar, dan para Syuhada” (Riwayat Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibn Majah dari Abu Ya’la).
Keempat, membangun budaya halal dalam masyarakat. Sosialisasi sertifikasi halal oleh LPPOM MUI diharapkan akan membawa kepedulian para pejabat untuk memfasilitasi sertifikasi halal bagi industri rumah tangga, yang butuh advokasi dan affirmasi. Ini dimaksudkan, agar usaha rakyat kecil bisa berkembang dan dipercaya oleh konsumen. Kepuasan pelanggan akan meningkat, karena merasa aman dan nyaman, dapat mengonsumsi produk yang terjamin kehalalannya.
Kelima, Pemerintah Kota Semarang, di bawah pimpinan Walikota, melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan, sedang mempersiapkan dan segera melaunching Gebyar Wisata dan Kuliner Halal yang diharapkan bisa secara sinergis, menjadikan Kota Semarang sebagai “Kota Kuliner Halal”.
Keenam, jika ini bisa disemarakkan di bulan suci Ramadhan ini, tentu akan menjadi nilai tambah. Tentu lebih dikedepankan perspektif wisata katimbang kepentingan lainnya, karena konsep ketahanan pangan, adalah bagian dari jaminan kehalalan suatu produk. Negara-negara yang notabene “sekuler” seperti Singapore saja sudah mendeklarasikan sebagai “kota halal”. Tentu dengan segala plus dan minusnya. Sama sekali tidak dimaksudkan untuk memunculkan “diskriminasi” apalagi “konflik”, akan tetapi justru menghadirkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan kenyamanan mereka.
Ketujuh, KADIN Jawa Tengah bekerjasama dengan MUI Jawa Tengah, ingin berbuat secara lebih konkrit, untuk merintis dan memfasilitasi usahawan muda dan industri rumah tangga, agar lebih memiliki akses dan fasilitasi, agar mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Bulan Ramadhan selain bulan berkah, adalah bulan prestasi. Jika berkah berarti bertambahnya kebaikan, maka prestasi di bulan Ramadhan adalah wujud amal shaleh. MTC akan menjadi sentra edukasi kewirausahaan muda berbasis komunitas, yang menjadi bagian nyata membangun keshalehan sosial.
Selamat MTC, KADIN, Walikota, dan MUI Jawa Tengah, berbagi takjil dan buka bersama adalah suatu kemuliaan yang bersifat karitatif, namun berbagi spirit, motivasi, dan edukasi serta pendampingan, adalah laksana berbagi jaring atau jala untuk mendapatkan ikan sepanjang tahun. Dan inilah sesungguhnya makna dan wujud prestasi puasa Ramadhan 1439 H.
Allah a’lam bi sh-shawab.
Wassalamualaikum wrwb.
Gfand Suka Hotel, Pekanbaru, 26/5/2018.

Silahkan Hubungi Kami