Pers

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 3 Mei 2018
Pers
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 3 Mei diperingati sebagai hari kebebasan pers dunia, melalui kebebasan pers diharapkan pemberitaan media terhadap peristiwa tertentu tidak ditunggangi oleh kepentingan sehingga transparan, lugas, berkeadilan dan bertanggungjawab.
Dalam Islam, tradisi menyebarluaskan berita terutama yang baik (seperti ilmu pengetahuan) kepada halayak merupakan kewajiban yang diperintahkan Nabi Saw. Sebagaimana riwayat al-Bukhari
عن عبد الله بن عمرو أن النبي صلى الله عليه وسلم قال بلغوا عني ولو آية وحدثوا عن بني إسرائيل ولا حرج ومن كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار
Dari Abdullah bin Amr bahwa Nabi Saw bersabda: sampaikanlah oleh kalian sesuatu dariku sekalipun hanya seayat dan tidak masalah (ceritakanlah oleh kalian) dari Bani Israil juga, (tapi ingat) siapa saja yang berdusta secara sengaja mengatas namakanku maka akan ditempatkan di api neraka.
Namun demikian, penyebaran ini haruslah benar-benar informasi yang layak bukan semata-mata ungkapan dan laku serta peristiwa yang disaksikan atau disimaknya dengan serta merta disampaikan kepada yang lain (perlu penggodokan) agar berita yang kita sebarkan tidak menimbulkan bias di dalam memahaminya. Hal ini sebagaimana diingatkan Nabi Saw riwayat Muslim dalam Shahihnya
عن حفص بن عاصم قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم كفى بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع
Dari Hafsh bin Ashim ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: cukup bagi seseorang dinyatakan berbohong dengan menyampaikan atau menyajikan semua yang ia dengar (semua yang ia simak).
Terkait dengan pers yang bertanggungjawab, maka pewarta seharusnya melakukan penelitian terlebih dahulu (tabayun) sebelum informasi yang diterimanya disampaikan kepada halayak, sebagaimana pesan al-Qur’an surat al-Hujurat ayat 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ ﴿٦﴾
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Inilah pelajaran berharga bagi pewarta, terlebih saat ini dengan mudahnya setiap orang menyampaikan berita yang dapat diakses luas melalui Facebook, WhatsApp dan media social lainnya. Maka siapapun yang menerima informasi, hentikan di tangan kita lalu hapuslah, namun sekiranya hendak dishare ke tempat lain melalui media apapun, telitilah terlebih dahulu kebenaran serta kemungkinan dampaknya, sebab semua pewarta akan dimintai pertanggungjawabannya.

Categories: BERANDA

Silahkan Hubungi Kami