Chernobyl

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 26 April 2018
Chernobyl
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 26 April 1986 terjadi kecelakaan besar diakibatkan oleh ledakan reactor nuklir Chernobyl yang ada di Uni Soviet. Akibat ledakan ini bertebaran debu yang memuat partikel nuklir di dalamnya, sehingga penduduk yang dilewati partikel ini sesuai arak angin harus dievakuasi hingga mencapai radius 10 hingga 30 km yang melibatkan 135.000 penduduk yang harus dievakuasi bahkan naik 3 kali lipat pada tahun 1986-2000. (https://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_Chernobyl)
Peristiwa ini pula yang menumbuhkan pobia negara-negara berkembang termasuk Indonesia untuk mengembangkan listrik tenaga nuklir, dengan ungkapan pesimistik “Uni Soviet yang sudah maju saja saat itu terjadi kebocoran, apalagi kita yang belu berkembang dan cenderung masih ceroboh” akan jadi apa bila hal itu diwujudkan di negeri ini.
Sikap pesimistik tersebut tidak salah seratus persen tetapi jungan pula mengubur rasa optimistic para ilmuan Indonesia yang telah belajar tentang nuklir, serta belajar dari pengalaman negara-negara yang memiliki reactor nukir dan tetap aman hingga saat ini dan hanya beberapa yang mengalami kecelakaan, seperti halnya Amerika dengan 104 reaktor, disusul Prancis (59), Jepang (53), Rusia (31), Jerman (17), Korea Selatan (20) dan beberapa negara lain, bahkan Afrika Selatan pun telah memiliki 2 reaktor, demikian pula Pakistan memiliki 2 reaktor. (https://nusantaranews.wordpress.com/2009/04/22/30-negara-pengguna-nuklir-terbesar-dunia/)
Artinya kecelakaan bisa saja terjadi, namun tidak boleh jadi penghalang untuk mimpi Indonesia memiliki reactor nuklir juga, terlebih dengan mulai menipisnya cadangan minyak, suatu saat energy ini menjadi alternative. Namun juga perlu diingatkan agar pendiriannya tidak gegabah, apalagi ceroboh, sebab dampaknya dapat merusak dengan skala yang sangat luas dan lama. Pengalaman Chernobyl harus jadi pelajaran penting bagi siapapun dalam mengembangkan energy nuklir ini.
Sebagai renungan, perlu kita mengingat surat al-Hadid ayat 22-23
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ ﴿٢٢﴾ لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ ﴿٢٣﴾
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,
Intinya, jangan sampai putus asa atas ujian yang menimpa suatu usaha, namun jangan sampai sombong jika sukses delam usaha. Chernobyl merupakan mushibah, untuk megingatkan manusia supaya tidak sombong tetapi sekaligus jangan sampai yang lainnya putus harapan, semoga suatu saat Indonesia mampu bersaing dengan negara lain dengan memiliki reactor nuklir yang mashlahah lagi barokah, amin.

Silahkan Hubungi Kami