Angkutan

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 24 April 2018
Angkutan
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 24 April diperingati sebagai hari Angkutan Nasional, saat ini lebih dikenal dengan sarana transportasi. Cukup banyak dan beragam angkutan di negeri kita ini, sekalipun menyisakan banyak masalah di dalamnya. Mulai dari angkutan darat, angkutan laut maupun angkutan udara.
Angkutan darat mulai dari kereta api yang saat ini jauh lebih tertib, nyaman dan tepat waktu sehingga menjadi tumpuan para penumpang dalam bepergian, hanya saja rute masih terbatas. Bis dengan berbagai tujuan memanajakan para penumpang ke mana saja tujuan pergiannya, sekalipun saat ini sering menghadapi problem kemacetan sehingga orang cenderung membawa angkutan pribadi yang semakin menambah kemacetan, belum lagi BBM yang semakin naik membumbung tinggi. Alternatif lain taxi, ojek, becak baik yang mangkal di tempat tertentu maupun sewaktu-waktu dapat diundang secara online, yang terakhir inipun melahirkan problem kecemburuan sehingga masalah angkutan darat ini belum dapat melayani pengguna dengan menyenangkan tanpa masalah.
Belum lagi angkutan udara yang semakin padat sehingga jadwal cenderung tidak tepat, terlebih infrastruktur yang juga terbatas, semakin menciptakan kesemrawutan angkutan udara ini termasuk angkutan laut yang rata-rata juga bermasalah dari standar safetynya sehingga sering kita jumpai kecelakaan angkutan laut kita yang menyebabkan banyak korban,
Sebagai manusia bberharap memperoleh kebahagiaan dengan terpenuhi hak-haknya, salah satunya mendapatkan tumpangan yang menyenangkan (al-markabul hani’), bukankah hal ini pernah disampaikan Nabi Saw dalam hadis Riwayat Ahmad
عَنْ نَافِعِ بْنِ عَبْدِ الْحَارِثِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ” مِنْ سَعَادَةِ الْمَرْءِ الْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ
Dari Nafi bin Abdul Haris, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: termasuk yang membahagiakan seseorang adalah (memiliki) tetangga ayang shalih, juga (memiliki) tumpangan atau kendaraan yang nyaman serta (memiliki) tempat tinggal yang luas atau lapang (baik fisik mauapun psikis)
Berdasarkan hadis ini, Nabi Saw menyadari bahwa setiap manusia mengharapkan hidup yang nyaman lagi menyenangkan atau membahagiakan, dan di antara hal hal yang membahagiakan mereka selain pasangan yang shalih (seperti tertuang dalam hadis riwayat Ahmad dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash juga memiliki tetangga yang shalih atau tetangga yang baik. Sekaya apapun kita, setinggi apapun kedudukan kita serta asepintar apapun kita jika memiliki tetangga yang tidak baik alamat hidup kitapun terasa tidak menyenangkan.
Selain itu, tempat tinggal yang luas, sehingga memberikan ruang gerak yang leluasa bagi penghuni di dalamnya merupakan damabaan setiap oranga, setidaknya dalam konteks masyarakat kota yang berhimpitan bangunan rumahnya tetap tercipta suasana rumah yang lapang artinya penghuni di dalam rumah tersebut serasa hidup leluasa, nyaman bak di surga sekalipun secara fisik bangunannya sangat terbatas.
Dan tak kalah pentingnya transportasi yang nyaman, bukan semata-mata mahal, mewa, milik sendiri atau nyewa atau ditumpangi saja yang terpenting kebutuhan angkut seseorang dari satu tempat ke tempat lainnya terpenuhi dengan baik serta menyenangkan maka hal itupun merupakan suatu kebahagiaan. Selamat hari angkutan semoga ke depan jauh lebih baik lagi dan menyenanagkan setiap penggunanya.

Silahkan Hubungi Kami