Titanic

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 15 April 2018
Titanic
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 15 April 1912 RMS Titanic karam di Samudera Atlantik Utara setelah menabrak gunung es dalam perjalanannya menuju New York City. Setidaknya 1514 penumpang tewas. Kapal yang dirancang mewah dan nyaman dengan segala fasilitas di dalamnya, hanya tidak memiliki sekoci yang cukup untuk seluruh penumpangnya.
Faktor ini pula yang melahirkan amarah dunia atas kegagalan regulasi tentang penyediaan sekoci yang memadai mengakibatkan korban yang banyak. Namun demikian, bencana inipun membawa lahirnya Konvensi Internasional untuk Keselamatan Penumpang di Laut (SOLAS). (https://id.wikipedia.org/wiki/RMS_Titanic)
Perusahaan yang menciptakan kapal pesiar mewah dan megah inipun menjulukinya sebagai kapal yang tak pernah bisa tenggelam (The Unsinkable). Mungkin ungkapan “kesombongan” ini pulalah yang Allah ingin tunjukkan kepada dunia bahwa untuk menghancurkan apa yang menjadi kebanggaan manusia lebih-lebih sesumbar besarnya, Allah cukup hantamkan ke gunung es yang sejatinya hanya sebuah gunungan air yang membeku, namun dapat menghancurkan bangunan baja yang manusia sombongkan.
Sombong dalam bahasa Arab disebut “kibr” (“merasa” besar), ingat hanya Allah lah yang maha besar sehingga mereka yang melakukan shalat 5 kali sehari mengakui kebesaran-Nya dengan senantiasa bertakbir “Allahu Akbar”, bahkan salah satu nama-Nya adalah al-Mutakabbir (Yang Maha Menyombongi), itu disebabkan kesombongan manusia dengan apa yang dimilikinya belumlah seberapa dengan apa yang dimiliki Allah Swt.
Nabi Saw sendiri mengingatkan umatnya untuk tidak member ruang bagi kesombongan pada dirinya, sebagaimana Hadis riwayat Imam Muslim
حديث عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ
Hadis Abdullah bin Mas’ud ra., dari Nabi Saw, beliau bersabda: tidak masuk surge siapa saja yang ada sebesar atom kesombongan dalam hatinya, seseorang berkata: sungguh seseorang menyukai bajunya bagus, sandalnya bagus, beliau bersabda: sungguh Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan, kesombongan itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.
Intinya kesombongan bukan semata hadirnya seseorang dengan tampilan yang bagus, melainkan cara mereka berpenampilan yang diikuti dengan unsur meremehkan orang lain, itulah kesomongan yang sesungguhnya.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa kesombongan bisa menjadi penghambat seseorang masuk surge, sebagaimana hadis riwayat at-Turmudzi
عن ثوبان قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من مات وهو بريء من ثلاث الكبر والغلول والدين دخل الجنة
Dari Tsauban, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: siapa saja yang mati dan terbebas dari tiga hal maka masuk surge yaitu: kesombongan, kecurangan dan hutang.
Naudzu billah min dzalik.

Categories: GAGASAN

Silahkan Hubungi Kami