Isra’ Mi’raj

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 13 April 2018
Isra’ Mi’raj
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 13 April 2018 ini bertepatan dengan 27 Rajab, oleh umat Islam diperingati sebagai peristiwa Isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad Saw. Sebuah perjalanan lintas waktu (karena di dalamnya Nabi bertemu dengan kehidupan para Nabi terdahulu, serta perjalanan penuh tontonan tentang calon penghuni surge dan neraka dalam kehidupan akhir nanti).
Perjalanan tersebut hanya berlangsung semalam,karenanya pula mustahil jika dilakukan atas kehendak Nabi Saw sendiri sebagai manusia yang dibatasi oleh ruang dan waktu, namun hal itu bukan sesuatu yang mustahil bagi Allah yang melampaui atau tidak dibatasi ruang dan waktu untuk memperjalankan hamba-Nya. Isyarat kuat akan hal ini terdapat pada Qs al-Isra’ ayat 1
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ ﴿١﴾
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjid Haram ke Masjid Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (ayat-ayat) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Peristiwa ganjil dalam pandangan manusia inipun semakin mengokohkan musuh-musuh Nabi Saw bahwa anggapan mereka terhadanya sebagai orang yang tidak waras semakin menguat, sebaliknya bagi yang beriman kepadanya pun dibuat galau kecuali orang yang memiliki keyakinan penuh sebagaimana Abu Bakar yang mempercayai cerita Nabi Muhammad tersebut benar adanya bahkan yang lebih aneh dari hal inipun sekiranya muncul dari lisan beliau, maka Abu Bakar akan membenarkannya. Tas dasar keyakinan yang bulat ini pulalah Abu Bakar digelari sebagai ash-Shiddiq (pembenar).
Salah satu perintah yang dititipkan dalam peristiwa isra’ mi’raj ini adalah perintah Allah bagi Muhammad dan umatnya untuk menjalankan shalat 50 waktu yang ujung-ujungnya dilaksanakan hanya 5 waktu dengan nilai yang setara dengan 50 waktu (mengingat bagi ummat Nabi Muhammad setiap kebaikannya dilipat kali 10).
Semua itu, tidak terlepas dari perjuangan Rasulullah untuk umatnya, oleh sebab itu mari kita semua yang mengaku ummat beliau menjaga betul shalat 5 waktu tersebut, sebagaimana isyarat dalam Qs al-Baqarah ayat 238
حَافِظُواْ عَلَى الصَّلَوَاتِ والصَّلاَةِ الْوُسْطَى وَقُومُواْ لِلّهِ قَانِتِينَ ﴿٢٣٨﴾
Jagalah shalat-shalat (kalian), dan (jagalah pula) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu`.
Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai ahli shalat dan orang-orang yang tidak melalaikan shalatnya sebagaimana telah disinggung dalam surat al-Maun, yaitu orang-orang yang menjalankan shalat namun tidak memiliki kepedulian social, merasa sudah dekat dengan Allah namun menjauh dari manusia, padahal kedekatan Allah dengan seseorang karena seseorang tersebut dekat dengan sesamanya. Renungkanlah

Categories: GAGASAN

Silahkan Hubungi Kami