Bekal

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 12 April 2018
Bekal
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 12 April diperingati sebagai Hari Bawa Bekal Nasional, awalnya merupakan promo Tupperware bekerjasama dengan Kemenkes RI dan BPOM yang prihatin dengan jajanan anak sekolah tidak sehat sehingga mendorong orang tua membekali anak dengan nutrisi yang dibawa dari rumah. (https://jurnalindonesia.co.id/netizen-suarakan-hari-bawa-bekal-nasional-bagaimana-asal-usulnya/)
Keprihatinan orang tua akan nutrisi yang tidak sehat di luar rumah merupakan keniscayaan bagi orang tua yang memperhatikan kesehatan anaknya. Sekalipun trend tersebut didominasi golongan menengah ke atas, sementara kelompok bawah biasanya kalaupun membawa bekal bukan semata karena kesehatan, melainkan pertimbangan ekonomis, sebab yang dibawa ya makanan yang sehari-hari mereka konsumsi (dan umumnya memang lebih sehat, dibandingkan jajanan di sekolah yang sekedar cari keuntungan tanpa memperhatikan unsur kesehatan di dalamya), sekalipun ada beberapa pedangang yang masih memperhatikan hal tersebut.
Gerakan membawa bekal dari rumah merupakan ide cemerlang bagi pertumbuhan anak yang tetap terkontrol nutrisinya oleh keluarga sekalipun berada di luar pengawasan langsung mereka. Hal ini berdampak posistif pula kepada kesehatan fisik maupun psikis, karena kedekatan keluarga tetap terjalin dengan anak.
Disela-sela hari bekal ini, mungkin yang perlu lagi ditumbuhkan adalah kepribadian mereka yang semakin baik sekalipun jauh dari pengawasan orang tua, maka bekal taqwa perlu dititipkan kepada mereka, seperti kejujuran, keadilan, suka memberi, memaafkan, suka berbagi dan lain sebagainya, sebagaimana muslim yang berhajipun biasanya banyak bekal yang disiapkan dan dibawa, namun Al-Qur’an mengingatkan sepaya tidak lupa berbekal taqwa, perhatikan Qs al-Baqarah ayat 197
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللّهُ وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ ﴿١٩٧﴾
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.
Belajar dari ayat di atas, intinya semua manusia harus berbekal dalam hal apapun, bekerja juga harus berbekal hal-hal yang digunakan dalam bekerja, yang belajar juga berbekal, berkeluarga juga berbekal, dan apapun perlu bekal. Dari semua bekal yang dibutuhkan, Allah menambahkan hal yang paling penting serta dianggap sebaik-baik bekal yaitu bekal taqwa, dengan bekal taqwa itu pula pekerjaan menjadi baik dan menjadikannya baik, belajar atau menuntut ilmu menjadi baik serta menjadikannya baik pula, dan hal-hal apapun yang ia kerjakan menjadi baik (sesuai target) sekaligus menjadikannya baik (apapun yang didasarkan taqwa menjadikan pelakunya baik pula)…Ayo berbekallah taqwa dalam setiap ucapan dan aktivitasmu, insyaallah semua akan baik baik saja dan menghantarkanmu pula menjadi orang baik-baik.

Categories: GAGASAN

Silahkan Hubungi Kami