Kapal Induk

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 25 Pebruari 2018
Kapal Induk
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 25 Pebruari 1933, merupakan sejarah pertama bagi Amerika Serikat meluncurkan kapal induk, sebuah kapal yang tidak hanya mengangkut manusa dan barang tetapi mengangkut pesawat. Kapal induk tersebut siberi nama USS Ranger.
Dalam sejarah juga, Al-Qur’an telah menyeritakan pembuatan kapal besar yang dilakukan oleh Nabi Nuh As. (Qs al-Mu’minun ayat 27)
فَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ أَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا فَإِذَا جَاء أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ فَاسْلُكْ فِيهَا مِن كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلَّا مَن سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ مِنْهُمْ وَلَا تُخَاطِبْنِي فِي الَّذِينَ ظَلَمُوا إِنَّهُم مُّغْرَقُونَ ﴿٢٧﴾
Lalu Kami wahyukan kepadanya: Buatlah bahtera di bawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami telah datang dan tannur (tungku perapian-pun) telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
Dalam kisah ini, Nabi Nuh membuat bahtera yang sangat besar saat itu untuk menampung berbagai jenis (ada yang menyebut hewan dan tanaman yang berpasang-pasangan) sehingga kapal ini benar-benar fenomenal saat itu, sekalipun mendapat picingan dari umatnya karena dibuat di puncak gunung dan jauh dari lautan.
Tahun 1933 pun bagi Amerika, peluncuran kapal induk yang mengangkut pesawat di dalamnya merupakan kapal fenomenal yang melibatkan banyak pihak untuk pembuatannya. Inilah bedanya dengan Nabi Nuh yang justru tidak memiliki banyak orang untuk membantu pembuatan kapal besarnya hanya saja pengawasan dan arahannya langsung dari Allah Swt.
Akhir-akhir ini, pembangunan proyek di Indonesia mengalami insiden yang diakibatkan konstruk yang kurang memenuhi standar, hal ini bias karena factor acuan pembuatannnya ada yang keliru atau pengawasannya yang kurang ketat. Belajar dari ayat di atas, setiap pembangunan proyek (lebih-lebih proyek besar) harus ada blueprint dan pengawasan saat pengerjaannya.
Lebih-lebih pembuatan kapal besar dengan bobot ber ton-ton agar tetap mengambang di atas air secara seimbang, pastilah membutuhkan keteletian dalam membangunnya sekaligus pengawasan yang ketat. Dalam Islam bukan sesuatu yang mustahil untuk menyeberangi lautan dengan bahtera yang besar, karena Allah telah tundukkan untuk manusia sekaligus telah diberikan model berupa kapal besar Nabi Nuh As sebagaimana Allah telah tegaskan dalam Qs al-Jatsiyah ayat 12.
اللَّهُ الَّذِي سخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿١٢﴾
Allahlah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.
25 pebruari

Silahkan Hubungi Kami