Castro

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 24 Pebruari 2018
Castro
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 24 Pebruari 2008 merupakan akhir kekuasaan Fidel Castro di Cuba setelah berkuasa 32 tahun yang ditandai terpilihnya Raul (Adik Castro) menggantikannya. Castro merupakan presiden yang relative lama berkuasa selain beberapa presiden lainnya seperti Soeharto (31 tahun), Muammar Khadafi di Libya (42 tahun), Omar Bongo di Gabon (42 tahun), Etienne Eyadema di Togo (36 tahun), Robert MuGabe di Zimbabwe (37 tahun).
Castro yang bernama lengkap Fidel Alejandro Castro Ruz menjadi Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Kariernya mulai nampak pada tahun 1947 dengan keikut sertaannya dalam upaya kudeta diktator Republik Dominika Rafael Trujillo lalu ia lari ke New York (Amerika Serikat). Usai meraih doktor di bidang hukum tahun 1950 ia terlibat aksi gerakan bawah tanah anti pemerintah yang menyebabkannya di penjara 15 tahun.
Setelah bebas, ia bersama pejuang revolusioner Che Guevara melakukan gerilya yang puncaknya ia dapat berkuasa di Kuba hingga 13 Agustus 2006 ia serahkan tampuk kepemimpinan kepada adiknya Raul Castro. Castro dikenal sebagai figur controversial, pendukungnya memandang sebagai pahlawan sosialisme dan anti-imperialisme, gerakan revolusionernya telah memajukan ekonomi dan keadilan sosial, bersamaan dengan mempertahankan kemerdekaan Kuba dari imperialisme Amerika. Di sisi lain, para kritikus memandang dia sebagai diktator yang menyebabkan pelecehan hak asasi manusia, eksodus besar-besaran rakyat Kuba, dan kemiskinan ekonomi di negara tersebut. (https://id.wikipedia.org/wiki/Fidel_Castro)
Terlepas dari baik buruknya Castro, tokoh ini cukup besar pengaruhnya kepada anak-anak muda di dunia, sudah barang tentu jika mengikuti jejak positifnya maka akan berdampak positif, namun jejak negatifnya cukup mengkhawatirkan negara, khususnya masyarakat Indonesia yang muda mudinya mulai kehilangan jati diri bangsanya, terlebih bila dihubungkan paham sosialis komunis yang ada pada Castro memiliki sejarah kelam di Indonesia dengan trauma partai komunisnya.
Bagi Bangsa Indonesia yang mayoritas muslim, sebenarnya memiliki model ideal karena ia merupakan pilihan Tuhan sekaligus pilihan manusia yaitu nabi Muhammad Saw, beliau memimpin Madinah karena dipilih oleh umat, kejayaannya dikenal karena kejujuran dan keamanahanya, selain sifat-sifat mulyanya sehingga beliau popular tidak dengan kontroversialnya, melainkan popular karena akhlaknya yang indah.
Seiring masa pencarian pemimpin di negeri ini, mari kita potret tokoh yang berakhlak, bukan semata-mata populer apalagi sekedar tokoh yang controversial, kita ini bukan masyarakat Kuba, bukan orang Arab, bukan juga orang Amerika, tapi kita adalah bangsa Indonesia. Bagi Muslim tidak berharap muncul pemimpin yang lama berkuasa semata, lebih-lebih dictator, tetapi pemimpin yang selama berkuasa lebih lama memikirkan masyarakatmya dari pada berfikir untuk dirinya.
24 pebruari

Silahkan Hubungi Kami