Rotary

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 23 Pebruari 2018
Rotary Club
Oleh: Ahmad Hasan Asyari Ulamai

Tanggal 23 Pebruari diperingati sebagai Hari Rotary Club, Rotary Club merupakan club yang menghimpun sejumlah anggotanya (yang dikenal kemudian dengan sebutan rotarian) yang berbasis bisnisman maupun kalangan profesional untuk memberikan jasa kemanusiaan, kegiatan sukarela serta membantu usaha membangun kebersamaan dan kedamaian di dunia. Motto mereka adalah “Service above Self” (Mementingkan Kegiatan Saling Membantu daripada Kepentingan Diri Sendiri).
Pertama kali Rotary Club ini didirikan di Chicago pada 1905 oleh Paul Harris. Kemudian berkembang ke seluruh penjuru dunia. Disebut Rotary ini karena rapat klub tersebut aslinya dirotasikan di antara klub-klub yang menjadi anggota organisasi ini. (https://id.wikipedia.org/wiki/Klub_Rotary)
Semangat rotary ini diniati positif, namun dalam kacamata tertentu, missal di Indonesia, karena yang mendominasi anggota di dalamnya adalah orang non muslim juga orang Yahudi, beberapa ulama mengharamkannya.
Hal inilah yang perlu kita koreksi bersama, jangan sampai niat yang baik dari seseorang karena melihat orang yang melakukannya bukan dari golongan kita, seagama dengan kita, bukan bangsa kita, maka semuanya buruk, demikian pula sebaliknya niat yang buruk karena datangnya dari bangsa kita, orang seagama dengan kita, maka semuanya baik.
Nahnu nahkumu bidh dhwahir (Kita putusi berdasar lahiriah saja), sebab apa yang ada dalam bathin seseorang ada pada otoritas Allah Swt. Saat kita melihat orang yang membutuhkan pertolongan maka tolonglah sesuai kemampuannmu tanpa harus melihat lebih jauh siapa yang hendak kita tolong, karena secara lahiriah, ia butuh pertolongan. Demikian pula saat kita membutuhkan pertolongan dan saat itu ada seseorang yang akan menolong kita, terimalah pertolongannya tanpa harus menanyakan maksud hati dia mau menolongnya, apalagi menanyakan asal usulnya, agamanya, alirannya dan lain sebagainya. Kalaupun kamu hendak menolak bantuannya, maka tolaklah dengan ungkapan yang tidak menyinggung maksud baiknya.
Saya berfikir model rotary dengan niat awal untuk membangun perdamaian dunia melalui jalur informal perlu dikembangkan, lebih-lebih semangat damai adalah semangat ajaran Islam sebagai perlawanan atas sifat Fasik yang digambarkan Al-Qur’an sebagai penyebar kerusakan di muka bumi ini. (Qs al-Baqarah ayat 27)
الَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأَرْضِ أُولَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ ﴿٢٧﴾
(orang Fasik itu adalah) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
Semangat rotary menjadi semangat silaturrahim untuk membangun peradaban, dan umat Islam banyak di dalamnya, insyaallah ulamapun akan mendukungnya

Silahkan Hubungi Kami