Copernicus

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 19 Pebruari 2018
Copernicus
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i
Tanggal 19 Pebruari 1473 merupakan hari lahir seorang Nicolaus Copernicus, astronom Polandia yang pencetuskan teori Heliosentris. Teorinya tentang Matahari sebagai pusat Tata Surya, menentang teori geosentris tradisional (yang menempatkan Bumi sebagai pusat tata surya).
Teorinya ini bertentangan dengan ajaran filsuf yang terpandang, Aristoteles, dan tidak sejalan dengan kesimpulan matematikawan Yunani, Ptolemeus. Sekalipun Copernicus bukanlah orang yang pertama yang menyimpulkan bahwa bumi berputar mengitari Matahari, mengingat Astronom Yunani Aristarkhus dari Samos telah mengemukakan teori ini pada abad ketiga Sebelum Masehi. (https://id.wikipedia.org/wiki/Nicolaus_Copernicus)
Terlepas dari perdebatan tersebut, harus kita akui betapa serius para filsuf dahulu menggali dan melakukan eksperimen untuk menemukan sebuah konsep atau teori. Kekuatan baca mereka baik membaca naskah kuno hingga membaca fenomena alam bahkan keberanian melawan pemahaman umumnya tokoh atas teks-teks yang disucikan, melahirkan sebuah dinamika pengetahuan, terlepas ditetapkan benar atau salah oleh ahli berikutnya.
Tradisi baca teks maupun fenomena ala mini patut dikembangkan khususnya umat Islam yang senantiasa mendapatkan dorongan kuat dari Al-Qur’an untuk membaca apa saja yang telah Allah ciptakan (Qs al-‘Alaq ayat 1)
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿١﴾
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan (apa saja)
Demikian pula dengan fenomena alam semesta yang Allah ciptakan sebagai karya Allah yang bukan hanya untuk diterima begitu saja, melainkan untuk direnungkan atau diambil pelajaran (Qs as-Sajdah ayat 4)
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ ﴿٤﴾
Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas `arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa`at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
Saatnya belajar dari seorang Copernicus, mari kita sadarkan diri kita untuk mengamalkan ajaran Islam secara totalitas dengan memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an tetapi tidak melupakan ayat-ayat Kauniyah yang Allah ciptakan sebagai sesuatu yang tak terpisahkan. Memahami Al-Quran dengan alat bantu ayat Kauniyah, demikian pula memahami ayat Kauniyah dalam koridoe Ayat al-Qur’an.
19 pebruari

Silahkan Hubungi Kami