Sampit

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 18 Pebruari 2018
Sampit
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 18 Pebruari 2001 pecahnya konflik Sampit yaitu kerusuhan antar etnis di Indonesia, Berangkat dari kota Sampit Kalimantan Tengah ini pula konflik etnis ini meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura, saat itu diawali penyerangan dua warga Madura oleh sejumlah warga Dayak hingga pecahlah pembunuhan massif hingga 500 korban tewas.
Konflik Sampit ini merupakan laten karena sebelumnya antara Desember 1996 dan Januari 1997 juga terjadi konflik yang mengakibatkan lebih dari 600 korban tewas. Semula muncul persaingan pendatang dengan mukim. Bahkan ada yang mengklaim konflik ini pecah dari percekcokan antara murid dari berbagai ras di sekolah yang sama. (https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik_Sampit), Apapun penyebabnya, konflik yang berujung kepada pertumpahan darah ini patut disesalkan di negeri yang mengusung kebhinnekaan ini, terlebih harus muncul dari dalam sekolah (tempat yang seharusnya menjadi wadah bagi tumbuhnya masyarakat yang berperadaban), justru melahirkan kebiadaban.
Dalam Islam, konflik bagian dari sunnatullah, sebab sekiranya Allah menghendaki, sangatlah mudah sekiranya semua umat manusia menjadi umat yang satu, namun Allah telah menetapkan kita semua beragam dan memiliki potensi konflik, dan hanya yang diberi rahmat Allah-lah yang mampu meredam konflik tidak sampai menghancurkan (Qs Hud 118-119)
وَلَوْ شَاء رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلاَ يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ ﴿١١٨﴾ إِلاَّ مَن رَّحِمَ رَبُّكَ …
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu….
Sampit menyadarkan kita bahwa keragaman di negeri ini merupakan persoalan yang krusial, baik suku, agama, ras dan perbedaan lainnya, jika tidak dimenej secara baik maka pecahnya konflik tidak terelakkan, lagi-lagi Al-Quran mengingatkan bahwa kunci keragaman ini akan berjalan dengan baik jika ada keakraban yang didahului saling mengenal dan memahami perbedaan yang ada sebagaimana tertuang dalam Qs al-Hujurat ayat 11
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ﴿١٣﴾
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Ayo kita selamatkan negeri ini yang telah mengusung kebhinnekaan dengan mengakrabkan antar suku, antar ras, antar agama bukan untuk dicampur adukkan, namun untuk dapat memahami masing-masing, dengan saling memahami maka akan saling menghormati, dan jika saling menghormati maka tidak akan terjadi pelecehan, merendahkan dan sejenisnya yang mengakibatkan kristalisasi kesukuan, agama maupun ras semakin kuat dan sulit dibaurkan bahkan cenderung saling menghancurkan,…naudzu billah

18 pebruari

Silahkan Hubungi Kami