Bencana Membawa Berkah

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 16 Januari 2018
BENCANA MEMBAWA BERKAH
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 16 Januari ini tahun 2002 telah terjadi musibah pendaratan darurat pesawat Boeing 737-300 PK GWA GA-421 di sungai Bengawan Solo, dan Alhamdulillah penumpang selamat. Uniknya, peristiwa ini menghantar para penumpang yang awalnya tidak saling kenal menjadi akrab dan secara rutin menyelenggaran reuni.
Begitulah cara Allah mempertemukan hamba-hambanya, kadang dari kelahiran yang tidak dipesan sehingga bertemu dengan saudara karena terlahir dari satu ibu, menjadi teman sekampung karena lahir di desa yang sama, menjadi teman karena duduk di sekolah yang sama, menjadi teman karena bekerja pada tempat yang sama, demikian seterusnya yang pada umumnya karena di dalamnya ada unsur berbagi nikmat.
Tidak bisa kita elakkan pula bahwa terkadang musibah pun menjadi sarana silaturrahim, seperti anak yang lahir ke dunia dibuang oleh ibunya lalu dirawat orang yang lebih baik hatinya, kehilangan sesuatu lalu mengikat pertemanan dengan yang menemukan dan mengembalikan barang tersebut, kecelakaan yang mengikat pertemanan karena kebaikan masing-masing di dalamnya, termasuk musibah kecelakaan pesawat yang dirasakan seluruh penumpang dan masing-masing bahu membahu untuk menolong.
Kata kuncinya adalah di saat nikmat ataupun derita, kebaikan akan menghantarkan keberkahan berupa tambah saudara, tambah teman, tambah pintu rizki. Tapi sebaliknya tidak hanya derita, bahkan nikmatpun dapat membawa laknat. Betapa banyak seseorang yang kaya lalu menjauh dari saudaranya, betapa banyak seseorang yang pintar kemudian melecehkan yang tidak, ada juga yang populer mengacuhkan teman dekatnya yang tidak selevel, da nada pula kedudukan tertentu menjadikannya tidak akrab lagi dengan warga di sekelilingnya dan seterusnya.
Hal-hal inilah yang diingatkan Alquran surat al-Maidah ayat 2 Allah mendorong umat Islam untuk saling tolong menolong dalam urusan kebajikan dan ketaqwaan bukan tolong menolong dalam hal dosa dan permusuhan, melalui kommitmen ini pulalah terbangun jaringan yang kuat dan memperkokoh ukhuwah Islamiyah, karenanya pula Nabi Saw membuat perumpamaan yang indah bagi mukmin
مَثَلُ المؤمنين في تَوَادِّهم وتراحُمهم وتعاطُفهم: مثلُ الجسد، إِذا اشتكى منه عضو: تَدَاعَى له سائرُ الجسد بالسَّهَرِ والحُمِّى
Permisalan orang-orang mukmin dalam kasih dan sayang serta kelembutan itu seperti tubuh, ketika sebagian anggota tubuh mengeluh maka seluruh tubuhnya akan turut menopang dengan lemas dan demam (HR al-Bukhari)
Melalui sifat empati ini pulalah seseorang akan tumbuh kepekaan, kepedulian kepada sesame, maka ayo kita jadikan momentum apapun yang Allah berikan sebagai sarana yang menghantar kepada kebaikan, itulah yang disebut berkah.

Tanggal 16 Januari 2018

Categories: GAGASAN

Silahkan Hubungi Kami