POLITIK BERKEADABAN (1) (14)

Published by achmad dharmawan on

Mengkritik itu butuh kecerdasan dan seni tersendiri

Agar yang dikiritik tidak merasa tersakiti dan legowo perbaiki diri

Politik itu perlu penuh keadaban dan kesantunan diri

Jangan hanya beda pilihan politik, makam pun harus digali

*

Jalan-jalan ke Malioboro, jangan lupa mengendara dokar

Singgah di pasar kliwon, beli baju batik dan souvenir khasnya

Kisah sedih dan prihatin dari Gorontalo, beberapa jenazah terpaksa dibongkar

Hanya beda calon pilihan dan aspirasi politik, tega pindah jenazah saudaranya

**

Aparat Polri melakukan  operasi simpatik, untuk mengurangi angka kecelakaan

Banyak yang terkena tilang, karena alpa membawa surat perlengkapannya

Dengan hati kembangkan budaya politik, agar memahami politik itu kendaraan

Keadaban jangan sampai hilang, agama sebagai pelita, agar dapat meneranginya

***

Menyaksikan pertunjukan akrobatik jangan lupa bawa cemilan

Para atlet gagah dan cantik tunjukkan kepiawaian dan kehebatannnya

Kedewasaan dan kebebasan berpolitik, jangan korbankan persaudaraan

Tak ada kawan dan lawan abadi dalam politik, yang abadi adalah kepentingannya

****

Wisata ke Bandung, tak lupa nonton mainan dan beli sepatu kulit

Jangan lupa menyaksikan Tangkuban Perahu dan keindahan alamnya

Penguasa cenderung, lupa diri, ikuti godaan dan berbagai “penyakit”

Mahar kekuasaan memang mahal, menarik diburu kemewahan fasilitasnya

*****

Kerajaaan Majapahit terkenal dengan Patih Gajahmada

Mpu Prapanca mengisahkan, ia adalah patih yang digdaya

Kekuasaan dapat bawa rakyat pailit, karena tertatih tertimpa derita

Bangga mengira amanat adalah kedigdayaan, tanpa sedih, bahkan jumawa

Pascasarjana UIN Walisongo, 14/1/2019.

Silahkan Hubungi Kami