Musik

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 9 Maret 2018
Musik
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i
Tanggal 9 Maret 2013 hari Musik Nasional ditetapkan Presiden SBY dengan tujuan sebagai wadah ekspresi budaya universal yang mempresentasikan nilai luhur dan kemanusiaan dalam rangka memajukan pembangunan nasional sekaligus melalui hari musik nasional akan lahir kecintaan masyarakat terhadap karya anak bangsa. Sekalipun penetapan hari ini terjadi persoalan terutama dihadapkan kepada kelahiran WR. Supratman yang disinyalir bukan tanggal 9 tetapi 19 Maret. (https://celebrity.okezone.com/read/2018/03/09/205/1870063/selamat-hari-musik-nasional-2018)
Musik merupakan produk budaya, ia lahir sebagai kreasi seni suara yang berpadu dengan berbagai alat yang melahirkan suara. Pemaduan aneka suara yang diikuti suara manusia melahirkan lantunan seni suara yang nyaman untuk disimak dan tak jarang pesan-pesan di dalamnya menjadi lebih mudah ditangkap oleh penyimaknya.
Dalam tradisi jawa, seorang ibu yang bermaksud menidurkan bayinya berkreasi dengan senandung yang membuat bayi tenang dan larut dalam nyanyian sehingga tidak rewel bahkan menjadikannya nyaman beirstirahat,
Di era nabi sendiri, mereka yang melakukan perjalanan panjang dengan menunggangi onta, mereka menyenandungkan nada-nada, sekalipun tidak ada maknanya. Sejk turunnya al-Qur’an, Nabi Saw pun menyarankan umatnya untuk mengisi senandung tersebut dengan ayat-ayat al-Qur’an. Sebagaimana HR al-Bukhari berikut ini:
عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( ليس منا من لم يتغن بالقرآن – وزاد غيره – يجهر به
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: bukan golongan kami orang yang tidak menyenandungkan (melagukan) al-Qur’an, ada pula yang menambahkan (maksudnya) mengeraskannya.
Sebagai muslim mestinya memaklumi bahwa Allah itu maha Indah dan tiada menerima kecuali yang indah-indah khususnya indah akhlaknya. Bagaimana tidak, semua karya Allah sangat indak, aneka tanaman dengan keragaman bentuk dan warna serta aroma menjadikan indah untuk dilihat, suara-suara alam baik gemuruh ombak, siulan burung, teriakan hewan, pepohonan yang diterpa angin melahirkan suara suara alam yang begitu indah, termasuk al-Qur’an dengan susunan yang sangat indah sehingga tidak mungkin ditiru manusia sebagaimana tantangan Allah dalam al-Qur’an Qs al-Baqarah ayat 23-24.
Sekaligus karyanyan ini adalah mu’jizat atau sesuatu yang melemahkan siapapun yang menandinginya (saat itu diturunkan kepada masyarakat Arab yang telah dikenal kehandalannya menyusun syair-syair indah, namun tidak mampu dan tidak pernah akan mampu menandingi al-Qur’an.
Maka dalam hari music nasional, mari kita tumbuhkan nilai keindahan yang Allah tanam di bumi ini atau kita tampakkan sebagai dakwah guna menciptakan keindahan-keindahan lain yang terpancar dari keindahan yang telah tersedia tersebut. Sebaliknya, keindahan ini jangan dibawa ke permukaan untuk merusak tatanan masyarakat dengan karya-karya yang menodai keindahan karya Allah, seperti syair provokatif, kebencian, pelecehan, menyulut amarah dan sebagainya.
9 maret

Silahkan Hubungi Kami