AKREDITASI PRODI, INNOVASI, DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT

Published by achmad dharmawan on

Assalamualaikum wrwb.
     Saudaraku yang disayangi Allah, marilah kita syukuri karunia dan nikmat Allah. Hanya karena kasih sayang Allah dan inayah-Nya kita sehat afiat, bisa memulai aktifitas kita hari ini dengan baik. Shalawat dan salam mari kita wiridkan pada Kanjeng Rasulullah Muhammad saw, kelatga, dan para sahabat. Semoga kita mendapat syafaat beliau di hari akhirat.
     Saudaraku, Alhamdulillah, setelah beberapa tahun yang lalu prodi Ilmu Agama Islam (IAI) S2 akreditasi A, dan Program Doktor (S3) Ilmu Agama Islam tahun 2016 juga terakreditasi A, amanat dan kepercayaan masyarakat makin bertambah besar. Peminat makin banyak, pendaftar juga bertambah. Tidak kurang dari 80 doktor telah lahir dari rahim Pascasarjana UIN Walisongo Semarang.
       Sejalan dengan perkembangan ilmu dan tuntutan spesifikasi keilmuan, belum lama Pascasarjana UIN Walisongo mengirim borang atau portofolio untuk tujuh Prodi Baru untuk diakreditasi. UIN Walisongo yang mengusung visi sebagai Perguruan Tinggi Islam Riset terdepan berbasis kesatuan ilmu (unity of science) untuk kemanusiaan dan peradaban, terus berbenah untuk menjngkatkan kualitas penyelenggaraan baik sarana kampus maupun layanan pendidikannya.
       Hari inj, program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Strata 2 Pascasarjana UIN Walisongo menerima visitasi dua orang asesor dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Alauddin Makasar. Visitasi tentu dilalukan setelah hasil desk evaluation dipandang cukup memadai dan karena itu visitasi untuk memverifikasi kesesuaian antara borang dengan sarana prasarana dan proses penyelenggaraan pendidikan yang tersedia. Sudah barang tentu diharapkan Prodi IAT yang baru ini, akan makin mengokohkan kinerja atau performance UIN Walisongo sebagai Rumah Besar Kebangsaan yang berkomitmen pada Islam Moderat berbasis ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Kami berharap visitasi ini akan menghasilkan nilai atau peringkat yang membanggakan, mengingat yang lain sudah terakreditasi A baik S2 maupiun S3.
       Pascasarjana UIN Walisongo terus melakukan inovasi yang sejak lama sudah menjadi pelopor. Program S2 Wakaf dan Ilmu Falak merupakan distingsi yang dipercaya dan ditunjuk oleh Direktorat PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Melalui Program 5.000 Doktor, Pascasarjana UIN Walisongo tahun ini setelah saya konfirmasi kepada Kasubdit Ketenagaan Direktorat PTKIN Dr Syafii, masih dipercaya sebagai penyelenggara Beasiswa Penuh Program Doktor Ilmu Falak, dan Ilmu Agama Islam konsentrasi Manajemen Halal dan Hukum Keluarga (Ahwal al-Syakhshiyah). Tentu ini amanat dan kepercayaan yang mulia, meskipun berat tetap harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Apalagi untuk konsentrasi Manajemen Halal, ini merupakan innovasi baru yang tampaknya masih menjadi konsentrasi paling awal dan pertama di Indonesia.
   Saudaraku, meskipun di negeri ini mayoritas penduduknya menganut agama Islam, tetapi soal sertifikasi halal ini, masih relatif sangat minim. UU No. 33/2014 tentang Jaminan Produk Halal memang sudah lahir setelah hampir 9 (sembilan) tahun “jalan di tempat” di Senayan. Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH) konon juga masih dalam proses pembentukan dan pengisian personalia yang akan mengurusnya.
      Saudaraku, tugas para ilmuwan, akademisi, dan guru besar adalah melakukan innovasi, kreasi baru, dan kritis menyikapi berbagai perkembangan yang terjadi. Karena itulah, ungkapan bijak berbahasa Arab mengatakan,
الفضل للمبتدي وان أحسن المقتدي
“Keutamaan itu adalah bagi perintis (orang yang memulainya) meskipun – mungkin – pengikutnya lebih baik”.
       Kreasi dan innovasi merupakan sesuatu yang “mahal” karena memang seorang leader dituntut untuk kreatif dan innovatif, agar lembaganya tidak terdampar pada “kemapanan” yang sangat mungkin menjebak pada “kejumudan” dan berarti nuansa kampus siap-siap untuk meredup.
      Bagi Indonesia soal jaminan produk halal sesungguhnya sudah sangat mendesak. Bukan hanya UU-nya sudah ada, tetapi jaminan dan kepastian halal produk yang beredar di pasaran, merupakan kewajiban bukan hanya agama, tetapi juga kesehatan dan kehalalan. Karena dari perspektif ekonomi menjadi atensi industri besar tetapi masih perlu tindakan affirmatif bagi industri kecil, karena lebih melihat dari sisi agama. Padahal impak ekonomi dari sertifikasi halal ini sesungguhnya sangat menjanjikan. Negara-negara yang notabene sekuler yang justru berebut mendeklarasikan sebagai negara produk halal karena mereka membidik sebagai distansi wisata halal.
      Sivitas akademika UIN Walisongo dan maayarakat berharap akreditasi semua prodinya terutama di Pascasarjana, mencapai peringkat maksimal, dan kepercayaan masyarakat pada Kampus Moderat dan Kampus Kebangsaan akan semakin membuncah dan menggembirakan. Dan tentu saja Pascasarjana UIN Walisongo sebagai agen pembangunan dan agen pembaharuan pemikiran bisa tersemai dengan baik, dan.mampu menghasilkan sumber daya manusia yang mampu mengisi proses pembangunan manusia Indonesia yang bervisi kemanusiaan dan peradaban dunia bisa diwujudkan.
       NKRI yang kita cintai ini membutuhkan manusia yang berintegritas, beriman dan bertaqwa yang terampil, kompeten, dan berdaya saing tinggi, berbasis kesatuan ilmu, dan mimpi membangun peradaban dan kemanusiaan model Walisongo dalam mewujudkan baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur dapat diwujudkan. Semoga Allah menunjukkan jalan dan perjuangan para hamba-Nya yang berjuang keras di jalan-Nya. Sebagaimana janji-Nya:
والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا وان الله لمع المحسنين
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-‘Ankabut: 69).
Allah a’lam bi sh-shawab.
Wassalamualaikum wrwb.

Silahkan Hubungi Kami