MENGAMANKAN GENERASI SADAR IT

Published by achmad dharmawan on

Assalamualaikum wrwb.
     Saudaraku, mari kita mengawali aktifitas hari ini dengan mensyukuri anugrah Allah yang pasti kita tidak mampu menghitungnya. Shalawat dan salam mari terus kita senandungkan pada Baginda Rasululkah saw, keluarga, sahabat dan pengikutnya. Semoga syafaat beliau kelak akan memayungi kita di saat tidak ada perlindungan lagi, kecuali dari Allah.
     IT atau informasion and technology, adalah peralatan yang dihasilkan oleh kreatifitas manusia sejalan dengan kebutuhan manusia yabg semakin canggih. Sekarang ini percepatan berjalan sedemikian cepat. Computer, smartphone, gadget, dan alat komunikasi lainnya, yang sekarang kita gunakan, boleh jadi lima tahun atau sepuluh tahun lagi, sudah ketinggalan. Semua itu akan membantu dan memberi kemudahan. Smartphone tertentu bahkan sudah dilengkapi dengan deteksi locus atau posisi di mana penggunanya berada.
     Anak-anak kita yang berusia dua tahun sudah mulai akrab dengan smartphone. Di usia TK, mereka sudah bisa akses internet, dua puluh empat jam. Mungkin pada awalnya mereka akses dan mengunduh sebatas game untuk seusia mereka. Keleluasaan mereka berakrab-akrab dengan akses internet, bisa bermata dua, bisa positif dan bisa juga negatif. Karena itu, mereka harus dikawal dan diwaspadai, jangan sampai mereka terjebak dan terseret pada situs-situs yang bisa merusak memori mereka yang masih harus menikmati dunia kanak-kanak dan remaja mereka. Apabila mereka sampai terjebak ke situs negatif, baik itu pornografi atau ajaran-ajaran agama yang radikalis atau liberalis, maka akan bisa berubah menjadi adiktif atau kecanduan.
     Saudaraku, anak-anak kita adalah investasi kita di masa depan. Kekayaan dan tumpukan harta kita, akan menjadi berantakan dan tidak mampu menolong kita, manakala kita gagal menyemai, menyiram, dan membesarkan mereka dengan panduan agama dan akhlak yang mulia (akhlaqul karimah). Karena itu, sebagai orang tua kita wajib membangun fondasi hidup dan kehidupan mereka dengan keimanan (akidah) dan agama yang kuat.
اول واجب على الانسان  # معرفة الاله باستقان
Kewajiban pertama yang harus kita tanamkan pada anak-anak kita adalah mengenal (makrifat) Allah dengan keyakinan yang kokoh. Sejalan dengan tabiat dasar manusia, anak-anak kita fitrahnya adalah beragama tauhid atau mengesakan Allah. Ada yang mengatakan fitrah adalah Islam, dan orang tuanya lah yang akan membelokkan fitrah tersebut, sesuai dengan kemauan orang tuanya.
     Bagi Anda yang sedang mempersiapkan diri memasuki jenjang pernikahan, Anda perlu selektif dalam memilih calon suami atau istri, yang prioritas kriterianya ada pada agama dan kualitas keberagamannya, selain kecantikan atau ketampanan, harta, dan nasab atau bobot dan bibitnya. Setelah menikah biasakan di dalam melalukan hubungan suami istri, setelah lebih dahulu berdoa kepada Allah Azza wa Jalla, agar dijauhkan dari syaithan. Ajak mereka suaki atau istri untuk rajin shalat malam dan berdzikir kepada Allah, supaya Allah akan senantiasa menjaga dan melindungi keluarga kita.
     Ketika Allah sudah mulai mengamanati keturunan, kala janin masih di dalam kandungan, kita ajari si janin itu dengan membaca Alqur’an dan shalawat serta kalimat-kalimat thayyibah yang lain. Karena janin sudah mulai dapat menangkap kebiasaan dan diperdengarkan dengan lantunan ayat-ayat suci Alqur’an dan kalimat terpuji lainnya. Jauhkan diri dari mengonsumsi makanan, minuman, dan apapun yang tidak halal dan tidak thayyib. Ketika si jabang bayi lahir, kita kumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri. Agar suara yang didengar pertama kali saat bayi lahir di dunia, adalah Asma Allah dan Rasul-Nya.
     Apabila akidahnya sudah kuat, kita ajarkan dan tanamkan kepada mereka untuk mengerjakan shalat, sejak mereka berusia tujuh tahun, agar mahir dan rajin mengerjakan shalat lima waktu secara berjamaah. Demikian juga pengetahuan agama yang cukup. Setinggi apapun ilmu yang dipelajari dan diraih, fondasi agama dan akhlak terpuji yang kuat, akan mampu menjadi benteng bagi diri anak-anak kita di masa depan mereka.
     Beberapa hal yang perlu kita waspadai adalah pertama, ajak komunikasi dari hati ke hati agar anak-anak kita terbuka tentang semua hal termasuk apa saja situs yang diakses. Agar supaya mereka mengambil dan memanfaatkan IT hanya untuk kepentingan yang positif dan bermanfaat bagi diri dan masa depannya.
     Kedua, tanamkan kesadaran bahwa dirinya sendiri yang apabila belajar dengan rajin akan menentukan masa depannya sendiri. Karena Allah SWT pasti akan menunjukkan jalan mereka, apabila rajin belajar dan bekerja keras (QS. Al-‘Ankabut: 69). Allah akan merubah keadaan seseorang, yang memang mau berusaha untuk merubah nasib dan keadaannya (QS. Ar-Ra’d: 11).
     Ketiga, ajarkan mereka beragama secara moderat, tidak ekstrem dalam beragama dan juga tidak liberal. Karena manusia hidup di dunia adalah guna menanam benih kebaikan yang akan dipanen di akhirat nanti.
     Keempat, tanamkan akhlak yang mulia dan terpuji. Karena sebaik-baik manusia adalah yang terbaik akhlaknya. Bukan karena harta, jabatan, dan pangkat. Karena harta hanyalah alat dan bekal untuk beribadah kepada Allah.
     Kelima, kemuliaan seseorang di sisi Allah hanyalah ditentukan oleh ketaqwaannya bukan karena gebyar penampilan, tetapi hati dan sikap prilakunya yang akan menjadi penentu masa depan mereka.
     Saudaraku, semoga anak-anak kita menjadi anak-anak shalih dan shalihah. Mereka yang akan menjadi generasi penerus yang akan menjadi pemimpin bangsa ini. Mereka harus memiliki kompetensi dan keunggulan daya saing hidup, karena tantangan masa depan pasti lebih seru dan lebih tajam. Penguasaan IT menjadi suatu keharusan, jadi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar hidup menjadi lebih mudah dan lebih bermanfaat. Dari sinilah kita akan menjadikan dunia guna meraih kebahagiaan untuk menyemai kehidupan akhirat yang lebih mensejahterakan.
     Allah a’lam bi sh-shawab.
Wassalamualaikum wrwb.
Ngaliyan, Semarang, 26/3/2017.

Silahkan Hubungi Kami