GENERASI MUDA DAN TEKNOLOGI

Published by achmad dharmawan on

Assalamualaikum wrwb.
     Segala puji hanya milik Allah. Maha Pengasih dan  Penyayang-Nya tidak pilih kasih dan juga tak berbilang. Mari kita syukuri karunia dan inayah-Nya, semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang tahu berterima kasih. Shalawat dan salam kita lantunkan untuk Rasulullah Muhammad saw, keluarga, sahabat, dna pengikutnya. Semoga kemudahan dalam hidup ini senantiasa menyertai perjalanan kita, menuju ridha dna keberkahan-Nya.
     Allah, melalui Rasulullah, mengajarkan kepada kita untuk beriman dan belajar. Dengan beriman dan ilmu pengetahuan, kehidupan manusia akan dimudahkan, dimuliakan, dan diungggulkan derajat kita. Firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis””, maka lapangkankah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan : “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Mujadilah:11).
     Pada ayat tersebut, terdapat kalimat “niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan”, tentu ada maksud bahwa antara iman dan pengetahuan ini merupakan satu kesatuan. Bahkan jika kata iman menggunakan kata kerja aktif (مبني معلوم) dalam ilmu, digunakan kata kerja pasif (مبني مجهول). Dalam soal “iman” menjadi pilihan manusia. Katakanlah, bahwa kebenaran datang dari Tuhanmu, barang siapa menghendaki maka berimanlah, dan barang siapa kufur maka kufurlah… (QS. Al-Kahfi: 29). Sementara dalam soal “ilmu” diberi. Meskipun tentu saja, ilmu itu proses pencariannya harus dicari, sesuai dengan perintah Rasulullah saw: “Carila ilmu, karena mencari ilmu adalah wajib bagi kaum muslim laki-laki dan kaum muslim perempuan”.
     Sahabatku, teknologi adalah hasil dari pengetahuan. Selama pengetahuan yang menghasilkan teknologi itu untuk kemanfaatan manusia, maka harus dicari, diajarkan, dan digunakan untuk kepentingan manusia. Karena perkembangan ilmu akan terus menerus terjadi. Sejarah menunjukkan, era palaeolitikum yang dikenal dengan zaman batu tua. Kapak genggam di Pacitan, yang disebut “Chopper”  untuk memotong, meskipun masih harus dengan cara menggenggam dalam memakainya, karena belum menggunakan tangkai. Ada masa Mesolithikum atau zaman batu tengah. Seperti batu penggilingan (pipisan), alat-alat dari tulang rusa, di gua Sampung Jawa Timur.
     Angkutan andong yang ditarik kuda bahkan hingga sekarang menjadi angkutan wisata di beberapa daerah. Bahkan kuda menjadi hewan piaraan mahal. Pedati yang sulu di kampung menjadi angkutan barang. Sapi atau kerbau untuk membajak tanah, sekarang digantikan traktor. Muncullah mobil, kendaraan darat dengan tenaga mesin. Pertama kali versi wikipedia.org dibuat oleh Ferdinand Verbiest, sekitar tahhn 1672. Tahun 1752 Leonty Shamshurenkov, Rusia, membuat konstruksi kendaraan tetapi bertenaga manusia. Mobil tenaga uang pertama,oleh Nicolas Joshep Cugnot, akhir abad 18. Tahun 1804 Oliver Evans testdrive mobil pertamanya, bahkan dikembangkan model amfibi. Kemudian Henry Ford yang memproduksi besar-besaran, 1910-an. Sekarang anak Indonesia sudah bisa membuat mobil, sayangnya, tidak banyak kebijakan affirmatif untuk memproduksi karya mereka. Karena kita lebih senang menjadi konsumen terbesar mobil tetangga.
     Alat komunikasi dengan teknologi gambar, pertama kali dibuat oleh Samuel FB, Morse, 1809. Tahun 1832 dikembangkan Baron, menjadi telegraf elektrik. Sekarang teknologi komputer menjadi demikian canggih. Komputer pertama kali konon, tahun 1822, oleh Charles Babbage. Tahun 1937 John V Atanasoff dan Clifford Berry mendesain komputer digital elektronis pertama. 1943 ilmuwan Inggris Alan Turing mengembangkan komputer elektronik. Sekarang ini teknologi komputer sudah sedemikian canggih.
     Saudaraku, sekarang ini anak-anak belum masuk usia sekolah saja sudah bermain game online. Kita faham bahwa teknologi, lebih-lebih komunikasi, sekarang sudah berbasis online semua. Komunikasi audio visual secara online, menjadi industri baru yang dahsyat, kalau tidak diikuti akan ketinggalan informasi, termasuk hoax-nya. Diikuti akan dapat menimbulkan dampak negatif. Perhatikan, anak-anak SD/MI atau SMP/MTs sudah harus mengenakan kacamata. Boleh jadi ini efek, dari mata yang terlalu capai akibat main game. Belum lagi dampak dari adanya kurang pengawasan dan pendampingan dari orang tua, dan situs-situs yang tidak mendidik itu, akan merusak generasi muda kita.
     Teknologi ini bermata dua, positif dan negatif. Ibara ilmu, ilmu yang netral ini, bisa menjadi ilmu putih untuk kemashlahatan manusia tergantung pada yang menggunakannya, kedokteran misalnya. Jika dulu tindakan operasi pembuluh yang tersumbat dilakukan dengan manual, sekarang pasang ring, bisa dilakukan dengan teknologi canggih. Teknologi USG (Ultrasonigraphy) sekarang sudah bisa mendeteksi kelamin janin, tanpa harus menunggu kelahiran.
      Ilmu juga akan menjadi hitam, tergantung penggunanya.
Imam Al-Ghazaly mengingatkan kita agar ilmu diarahkan kepada yang manfaat dan mashlahat bagi manusia. Generasi muda sekarang ini harus atau “wajib” memahami, kalau perlu menguasai teknologi. Karena dengan teknologi, akan mendatangkan kemudahan hidup manusia.
     Agar ilmu dan teknologi ini, tidak dibelokkan untuk merusak, seperti yang tragedi Nagasaki dan Hirosima, atau ISIS di Syria, atau yang dilakukan oleh para hacker, maka fondasi iman menjadi sangat penting.  Karena ilmu tanpa iman atau agama akan menjadi buta, dan agama tanpa ilmu juga lumpuh. Demikian Albert Einstein mengatakan. Rasulullah saw mengingatkan:
من اراد الدنيا فعليه بالعلم ومن اراد الاخرة فعليه بالعلم ومن ارادهما فعليه بالعلم رواه الطبراني
“Barang siapa menghendaki (kesuksesan hidup di) dunia, maka wajib baginya ilmu (pengetahuan), dan barang siapa menghendaki (kesuksesan hidup di) akhirat, wajib baginya ilmu (pengetahuan), dan barangsiapa menghendaki (kesuksesan) di dunia dan akhirat, wajib baginya berilmu” (Riwayat al-Thabrany).
     Saudaraku, karena itu iman di atas segalanya, untuk menjadi fondasi hidup. Karena itu, iman harus kita tanamkan dan mengakar dan menghunjam supaya anak-anak kita siap melawan badai dan terjangan kemajuan teknologi, sehingga hidup mereka akan tetap terjaga dan terarah, syukur mereka akan terus mengikuti jalan Allah, jalan orang-orang yang diberi kenikmatan, al-shirath al-mustaqim. Teknologi hanyalah alat bantu hidup kita, jangan sampai mereka kehilangan kesempatan untuk mengaji, mendaras Al-Qur’an, dan mendalami pendidikan agama. Karena mereka itulah mutiara dan berlian kita di masa depan. Generasi muda kita itu, yang akan menjadi pemimpin negeri ini.
     Mereka sedang dihadang oleh serbuan narkoba, budaya liberal dan individual, dan budaya pop lainnya, yang siap menghancurkan masa depan mereka. Untuk itu tugas kita bersama adalah membekali mereka iman dan islam, serta akhlak yang mulia. Semoga Allah melindungi anak-anak kita dari berbagai cobaan dan ancaman. Mereka yang shalih dan shalihah, yang menjadi kebanggaan dan investasi masa depan kita di alam barzakh nanti. هدانا الله واياكم الى صراط المستقيم
     Allah a’lam bi al-shawab.
Wassalamualaikum wrwb.
Ngaliyan Semarang, 9/3/2017.

Silahkan Hubungi Kami