“ORGANISASI” ANAK JALANAN (PENGEMIS) (17)

Published by achmad dharmawan on

Jalan-jalan ke Simpanglima , itu “alun-alun” kota Semarang
Lewat jalan Pandanaran, beli bandeng presto dan wingko babat
Taqarrub pada Allah dengan berderma, agar rizqi berkah mengembang
Zakat, infaq, sadaqah itu utama, menjadi benteng dari madlarat
*
Berkerudung itu anjuran, tetapi hindarkan berbusana ketat
Kecantikan itu karunia Ilahi, agar keanggunan dan kecantikan terjaga
Beruntung rizqi dimudahkan, jangan lupakan sebagian masyarakat
Yang membutuhkan, atensi, kedermawanan, agar ikut berbahagia
**
Ada kampung namanya Jati barang, itu TPA di ibukota provinsi
Jangan buang sampah sembarangan, Anda bisa didenda, itu regulasinya
Banyak anak jalanan di Kota Semarang, tampaknya mereka “terorganisasi”
Untuk bisa turun di jalanan, konon bayar uang “pendaftaran”, pada EO-nya
***
Ke Tugu Muda boleh mampir di Pasar Bulu, dari untuk membuka memori kita
Tugu Muda monumen sejarah, pertempuran lima hari di Semarang yang heroik
Tanamkan sifat dan sikap serta rasa malu, generasi muda tidak meminta-minta
Tangan di atas lebih mulia dari tangan di bawah, lancar rizqi untuk jadi orang baik
****
Naik kendaraaan perlu waspada, jangan lupa perlengkapan
Jaga sikap hati-hati, waspada dini, jangan sampai alami kecelakaan
Anak jalanan itu saudara kita juga, butuh perhatian dan pelatihan
Mereka itu punya potensi, jika diedukasi, akan jadi pemimpin masa depan
*****
Jalan-jalan keliling kota, terasa indah dan nyaman, naik buskota
Nikmati kota lama, akan dibangun sebagai sentra kuliner halal
Sudah ada peraturan walikota, untuk jaga anak-anak muda kita
Dari jadi anak jalanan, banyak setoran, dan berpotensi menjadi nakal

Ngaliyan, Semarang, 18/1/2019.

Silahkan Hubungi Kami