PLO

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 28 Mei 2018
PLO
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 28 Mei 1964 berdiri PLO (Palestine Liberation Organisation) atau dalam bahasa Arab منظمة تحرير فلسطينية , Indonesia mengenalnya sebagai Organisasi Pembebasan Palestina yang diawali penyatuan perlawanan atas Israel oleh Yasser Arafat dalam wadah al-Fatah, yang didaulat memimpin PLO sejak tahun 1969.
Melalui gerakannya, PLO mendapat pengakuan Liga Arab, sehingga pada tahun 1974 PLO mendapat kesempatan bicara di siding Umum PBB perwakilan non Pemerintah dan pada tahun 1976 sebagai anggota penuh liga Arab. Saat Mesir mendapatkan kembali tempat yang diduduki Israel justru membuat PLO geram karena tidak mendapatkan kemerdekaan sehingga terjadilah peperangan serta menouver politik PLO berupa penyebaran perjuangan rakyat Palestina ke seluruh dunia. Puncaknya Tanggal 15 November 1988, PLO mengumumkan berdirinya negara Palestina, sekalipun pengakuan PBB masih setengah hati. (https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Pembebasan_Palestina)
Hingga saat ini perjuangan rakyat Palestina terus dilakukan, terlebih tekanan Amerika semakin membakar semangat pembebasan ini disebabkan pengakuan Trumps atas Yerussalem sebagai ibukota Israel.
Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki politik luar negeri bebas aktif, didorong komitmen yang telah dibangun dalam preambule UUD 1945 pada alenia pertama yang berbunyi: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Melalui kommitmen tersebut Pemerintah Indonesia didesak masyarakatnya yang mayoritas muslim untuk membantu rakyat Palestina yang juga didominasi muslim tersebut untuk memperoleh hak-hak kemerdekaannya serta mengutuk intimidasi bahkan tindak kekerasaan militer Israel kepada sipil Palestina yang menodai kemanusiaan.
Semangat ini juga diinspirasi hadis Nabi Saw riwayat al-Bukhari:
أن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما أخبره أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال المسلم أخو المسلم لا يظلمه ولا يسلمه ومن كان في حاجة أخيه كان الله في حاجته ومن فرج عن مسلم كربة فرج الله عنه كربة من كربات يوم القيامة ومن ستر مسلما ستره الله يوم القيامة
Bahwa Abdullah bin Umar Ra., menceritakan bahwa Rasulullah Saw bersabda: muslim itu saudaranya muslim (lainnya), hendaknya ia tidak mendzaliminya juga tidak membiarkannya (didzalimi), siapa saja yang berada dalam (pemenuhan) hajat saudaranya maka Allah (senantiasa) dalam (memenuhi) hajatnya, dan siapa yang melapangkan seorang muslim dari kesulitannya, maka Allah lapangkan untuknya dari kesulitan-kesulitan hari kiamat, dan siapa yang menutupi (aib) muslim maka Allah tutupi aibnya pada hari kiamat.
Ayo dukung siapa saja yang memperjuangkan kemerdekaan negaranya dari belenggu penjajah, terlebih terhadap saudara kita sesama muslim, sekalipun dengan apa yang dapat kita bantukan baik ide, doa, moril maupun material dengan tetap mengikuti prosedur yang dibenarkan.

Silahkan Hubungi Kami