Meteorologi

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 23 Maret 2018
Meteorologi
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i
Tanggal 23 Maret merupakan hari Meteorologi seduia, tepatnya tahun1950 PBB telah membentu badan yang khusus mebidangi Meteorologi dengan nama WMO (World Meteorological Organization). (http://indonesiakreatif.bekraf.go.id/ikevent/events/hari-meteorologi-sedunia-world-meteorology-day-2017-03-23/)
Meteorologi merupakan ilmu yang mempelajari atmosfer, di dalamnya terdapat fenomena meteorologi yaitu aktivitas cuaca yang bisa diamati dan dapat dijelaskan dengan ilmu ini. Aktivitas cuaca ini dipengaruhi beberapa variable seperti temperatur, tekanan udara, uap air, dan gradient.
Salah satu aplikasi ilmu ini adalah peramalan cuaca berbasis data kuantitatif kondisi atmosfir dengan tujuan untuk dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan. Dari ilmu ini lahirlah cabang meteorologi penerbangan (dampak cuaca bagi lalu lintas udara), meteorologi pertanian (cuaca untuk efektifitas bercocok tanam), hidrometeorologi (untuk melihat suplai air dan siklus hujan) meteorologi maritim (ramalan gelombang laut dan angin), meteorologi militer (untuk kepentingan militer) dan lainnya.(https://id.wikipedia.org/wiki/Meteorologi)
Demikian pentingnya mempelajari alam secara khusus cuaca yang ditimbulkan oleh perubahan variable yang ada di ala mini bagi kehidupan makhluk di alam semesta, khususnya bagi umat manusia.
Allah yang telah menciptakan alam semesta ini dengan haq, rahasia di dalamnya belumlah semua ditangkap manusia, oleh sebab itu menusia jika engine tetap eksis, mereka harus memahami alam sekitarnya dengan baik, dan pada akhirnya semakin kita mengenal karya-Nya, maka semakin kita mengenal Sang Penciptanya yaitu Allah Swt.
Terdapat ayat al-Qur’an yang meminta umat manusia untuk merenungkan kejadian yang ada di sekitar kita, baik munculnya binatang, posisi langit, bumi dan gunung di dalamnya, yang keseluruhannya memberikan isyarat bahwa Allah yang menciptakan semua itu bukan tanpa makna dan sesuatu yang hanya diterima begitu saja tanpa dapat dipelajari apapun, yaitu firman Allah yang tertuang pada Qs al-Ghasyiyah ayat 17-26
أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ ﴿١٧﴾ وَإِلَى السَّمَاء كَيْفَ رُفِعَتْ ﴿١٨﴾ وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ ﴿١٩﴾ وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ ﴿٢٠﴾ فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنتَ مُذَكِّرٌ ﴿٢١﴾ لَّسْتَ عَلَيْهِم بِمُصَيْطِرٍ ﴿٢٢﴾ إِلَّا مَن تَوَلَّى وَكَفَرَ ﴿٢٣﴾ فَيُعَذِّبُهُ اللَّهُ الْعَذَابَ الْأَكْبَرَ ﴿٢٤﴾ إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ ﴿٢٥﴾ ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ ﴿٢٦﴾
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, dan langit, bagaimana ia ditinggikan?, dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan, dan bumi bagaimana ia dihamparkan, maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan, kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka, tetapi orang yang berpaling dan kafir, maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar. Sesungguhnya kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.
Ayo kita renungkan ayat –ayat Allah baik yang tertuang dalam kitab-Nya maupun tertuang dalam ciptaan-Nya (alam semesta) beserta apa saja yang ada di dalamnya.
23 maret

Categories: GAGASAN

Silahkan Hubungi Kami