Perempuan

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 8 Maret 2018
Perempuan
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 8 Maret Hari Perempuan Internasional, tepatnya pada tahun 1975, PBB merayakan pertama kalinya tanggal tersebut sebagai hari Perempuan Internasional. Tanggal tersebut diambil dari peristiwa tanggal 8 Maret 1917 sebuah demontrasi perempuan untuk perdamaian dunia dengan tajuk roti dan perdamaian, didalamnya juga ada tuntutan hak perempuan untuk memilih.
Dalam Islam sendiri gerakan persamaan sudah diberikan Nabi Saw, saat para lelaki berbaiat kepada Nabi Saw, para perempuan pun turut serta berbaiat kepadanya, bahkan dalam konteks peperangan, para perempuan juga dilibatkan. Perempuan di era beliau hingga era sahabat berkuasa seperti Abu Bakar, Umar, Usman maupun Ali, para perempuan masih memiliki peran politik dengan membaiat para khalifah ini, namun seiring era daulah berkuasa, peran perempuan mulai berangsur turun dan nyaris kembali ke wilayah domestic saja.
Islam memandang perempuan secara umum memiliki kesempatan yang sama, mengingat perempuan bagian lain dari laki-laki, tiada laki tanpa perempuan dan tiada perempuan tanpa laki. Ibarat orang disebut kayak arena ada yang miskin, demikian pula sebaliknya.
Hadis Nabi Saw riwayat Abu Dawud menegaskan
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الرَّجُلِ يَجِدُ الْبَلَلَ وَلاَ يَذْكُرُ احْتِلاَمًا قَالَ: (يَغْتَسِلُ). وَعَنِ الرَّجُلِ يَرَى أَنَّهُ قَدِ احْتَلَمَ وَلاَ يَجِدُ الْبَلَلَ قَالَ: (لاَ غُسْلَ عَلَيْهِ). فَقَالَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ: الْمَرْأَةُ تَرَى ذَلِكَ أَعَلَيْهَا غُسْلٌ، قَالَ: (نَعَمْ إِنَّمَا النِّسَاءُ شَقَائِقُ الرِّجَالِ
Dari Aisyah Ra., ia berkata: Rasulullah Saw ditanya tentang seorang lelaki yang mendapati basah bukan karena mimpi, beliau bersabda: hendaknya ia mandi, dan tentang lelaki bermimpi basah namun tidak mendapati lokasi yang basah itu, beliau bersabda: ia tidak wajib mandi, lalu Umm Salamah berkata: Perempuan yang bermimpin (serupa dengan kasus lelaki tadi) apakah harus mandi?, Beliau bersabda: ya, perempuan itu bagian lain dari lelaki

Hari perempuan secara khusus sebenarnya untuk mengenang perjuangan perempuan menuntut hak-haknya, hanya saja setelah disebut sebagai hari perempuan menjadi sedikit bias karena ada angan-angan dibalik itu adanya hari lelaki.
Terlepas dari angan-angan nakal ini, sepatutnya kita belajar dari sejarah, dimanapun ketimpangan terjadi, maka suatu saat akan tumbuh kekuatan berontak, termasuk perempuan yang saat itu dipinggirkan sebagai second being diperlakukan berbeda oleh laki-laki, padahal laki-laki maupun perempuan terlahir dari perempuan, selain itu perempuan maupun laki-laki terlahir bukan karena pesanan dan lainnya.
Sudah saatnya kembali kepada nilai-nilai yang diajarkan Allah melalui Rasul-Nya bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama ciptaan Allah dengan segenap kekhususan masing-masing sehingga antara keduanya saling melengkapi.
Laporan sejarah masa lalu dengan segenap budaya yang melingkupinya harus dibaca secara utuh sehingga nilai-nilai dapat disarikan dari sejarah tersebut untuk dapat dijadikan model di kehidupan berikutnya, dan bukan dengan cara memindahkan begitu saja tradisi budaya masa lalu dengan wilayah yang berbeda juga secara kaku ke dalam konteks budaya zaman sekarang di wilayah tertentu. Begitu pulalah cara kita memahami hadis Nabi Saw terkait perempuan pada masanya. Berjuanglah terus para perempuan seiring para lelaki juga berjuang.
8 maret

Silahkan Hubungi Kami