Salahuddin Ayyubi

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 4 Maret 2018
Salahuddin Ayyubi
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i
Tanggal 4 Maret 1193 merupakan hari wafatnya Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi seorang jenderal muslim Kurdi sekaligus pendiri daulah Ayuubiyah di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekkah Hejaz dan Diyar Bakr. Namanya lebih populer dengan julukan Salahuddin Ayyubi (Saladin). Jendral ini terkenal karena keberaniannya dalam perang salib serta keulamaannya. (https://id.wikipedia.org/wiki/Salahuddin_Ayyubi)
Sosok jendral yang tegas namun juga memiliki sifat pengampunan ini menjadi inspirasi jendral-jendral lain di dunia muslim termasuk di Indonesia, namun yang tak kalah penting adalah ilmunya yang cukup banyak sehingga dikenal pula sebagai salah satu ulama yang mumpuni.
Menurut saya, sosok ulama adalah orang yang mendalami ilmu Allah baik yang tertuang khususnya dalam kitab suci, sebagai muslim maka ia mendalami al-Qur’an dan sunnah Nabi, maupun kitab-kitab sebelumnya bagi umat sebelum umat nabi Muhammad. Hal ini sebagaimana diisyaratkan dalam Al-qur’an kata ulama’ ini disandarkan kepada Bani Israil (Qs al-Syu’ara’: 197)
أَوَلَمْ يَكُن لَّهُمْ آيَةً أَن يَعْلَمَهُ عُلَمَاء بَنِي إِسْرَائِيلَ ﴿١٩٧﴾
Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?
Selain memahami yang ada dalam kitab suci, mereka yang mendalami ilmu Allah dalam alam semesta inipun disebut sebagai ulama, baik ilmu social, ilmu biologi, ilmu kesehatan termasuk ilmu militer dan lainnya. Mereka yang mendalami semua ilmu itu dengan baik maka memiliki cirri seorang ulama dengan ketentuan akhir bahwa siapapun yang mendalami ilmu Allah yang ada dalam kitab maupun dalam alam semesta ini menghantarkannya semakin takut kepada Allah Swt. Sebagaimana isyarat Qs Fathir: 27-28
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ ثَمَرَاتٍ مُّخْتَلِفاً أَلْوَانُهَا وَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ ﴿٢٧﴾ وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ ﴿٢٨﴾
Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.
Berdasarkan dua ayat tersebut, Salahuddin Ayyubi memang jendral yang ulama, mengingat perjuangan beliau diikuti dengan ketundukannya kepada Allah Swt. Semoga jendral-jendral di negeri ini pun memiliki karakter ulama yaitu keahliannya menjadikannya semakin takut kepada Allah Swt, demikianpula dengan tokoh atau ilmuan lainnya di negeri ini, semoga kepakarannya diiringi ketawaduan dan ketaqwaan kepada Allah sehingga layak disebut ulama (dokter yang ulama, politisi yang ulama, peneliti yang ulama dan lainnya)
4 maret

Silahkan Hubungi Kami