Tabloid Bola

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 3 Maret 2018
Tabloid Bola
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i
Tanggal 3 Maret 1984 merupakan terbit perdana tabloid Bola yang disisipkan dalam harian Kompas. Saat ini tabloid ini terbit mandiri enam kali seminggu, yaitu setiap hari selain hari Ahad, menjadi media bertemu penggemar olah raga khususnya sepak bola. (https://id.wikipedia.org/wiki/Bola_(tabloid))
Semangat bola masyarakat Indonesia cukup tinggi, dan olah raga ini pulalah yang dinilai murah meriah karena melibatkan banyak orang dalam satu tim, dan setidaknya harus ada dua tim untuk melakukan tanding sehingga bertambah ramailah olah raga ini. Selain itu, olah raga ini mampu membangun kebersamaan serta sportifitas baik pada lapangan yang sederhana hingga lapangan yang layak, termasuk bola plastic hingga bola yang standar, masyarakatpun menikmati permainan ini bersama-sama.
Ada masyarakat yang menikmati olah raga ini dengan ikut serta bermain, ada pula yang sekedar menikmati permainan orang lain (menjadi penonton) dan ada pula yang menikmati keramaiannya saja. Terlepas dari itu semua, olah raga ini sebenarnya dapat dijadikan media untuk membangun solidaritas bersama, membangun persatuan dan kesatuan bangsa dan sejumlah keuntungan lainnya. Namun demikian karena ulah beberapa orang yang tidak sportif melahirkan kerusuhan dan perusakan serta hal-hal negative lainnya.
Melalui olah raga, salah satunya sepak bola, akan membantu mewujudkan sehat badan, dan semestinya dengan sehat badan ini akan menopang lahirnya orang-orang yang sehat jiwanya pula atau sebaliknya, seseorang yang ingin sehat badannya harus dibangun pula sehat jiwanya. Sehat badan atau sehat jiwa, menurut saya tidak perlu diperdabatkan mana yang lebih diprioritaskan, karena keduanya penting dibangun secara bersama-sama sehingga dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, demikian pula jiwa yang sehat harus ditopang dengan tubuh yang sehat pula agar mampu berbuat kebaikan yang lebih optimal.
Sebagaimana sahabat Nabi Saw menyatakan bahwa kaya yang sesungguhnya itu ada pada sehat badannya, namun Nabi Saw juga mengingatkan bahwa bukanlah orang yang kuat hanya diukur dari kemampuannya menggulingkan orang lain dalam pertarungan, melainkan orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan amarahnya saat diuji emosinya.
Bahkan dalam QS Ali Imran 134 tentang karakter orang yang bertaqwa adalah yang mampu menahan emosi
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Orang yang bertaqwa adalah) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan
Ayo melalui olah raga kita wujudkan sehat badan dan jiwa kita, sehingga sukses olah raganya juga sukses mentalnya. Stop kerusuhan maupun pengrusakan akibat kalah atau menang dalam olah raga, itulah yang dimaksud sportif (tidak hanya sehat fisiknya tapi juga mentalnya).
Selamat kepada tabloid Bola semoga dapat hantarkan sepakbola di tanah air tumbuh lebih baik karena dukungan semua pihak
3 maret

Silahkan Hubungi Kami