Songkok Gorontalo

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 16 Pebruari 2018
Songkok Gorontalo
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 16 Pebruari 2001 merupakan hari peresmian Gorontalo sebagai Provinsi di Indonesia ke-32 bersamaan dengan pelantikan Gubernur yang pertamadi provinsi tersebut, setelah provinsi ini disahkan melalui Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000, tertanggal 22 Desember, Ibukota Provinsi Gorontalo adalah Kota Gorontalo (sering disebut juga Kota Hulontalo) yang terkenal pula dengan julukan Kota Serambi Madinah, sebelumnya kita juga mengenal Kota Serambi Mekah di Aceh.
Provinsi ini sekalipun baru telah memiliki tokoh-tokoh nasional yang cukup terkenal, di antaranya pahlawan nasional Radjiman Widijodiningrat, HB Jassin, J.S Badudu, Habibie, Fadel Muhammad dan lainnya. (https://id.wikipedia.org/wiki/Gorontalo)
Uniknya, salah satu produk Gorontalo yang justru lebih dikenal dengan songkok GusDur merupakan Upiya Karanji atau dikenal sebagai Songkok Gorontalo, mirip dengan oleh-oleh khas Semarang Bandeng presto merupakan produk Juwana Pati. Artinya sekat-sekat kota, hingga suku di Nusantara ini sedikit demi sedikit mulai membaur.
Suatu saat, perlu kiranya seorang presiden di Indonesia menggunakan identitas yang mencerminkan keragaman budaya Nusantara ini, mulai dari Pecisnya ala Gorontalo, sarungnya Pekalongan, Batiknya Banjarmasinan, sandal atau sepatu Jawa Baratan, dan seterusnya (problemnya, asesoris tubuh tidak sebanyak jumlah Provinsi di negeri ini, belum lagi jika ada pemekaran lagi), pasti seorang presiden kerepotan dengan pakaiannya.
Kebhinnekaan di Nusantara ini harus tetap terjaga dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa merupakan pekerjaan yang tidak ringan, betapa tidak, saat ini Provinsi Jawa Tengah misalnya mewajibkan aparat pemda untuk setiap Kamis mengenakan pakaian adat Jawa Tengah sekaligus berbahasa Jawa, bahkan sampai informasi yang ada di Bandara Internasional ditambahkan bahasa jawa di dalamnya.
Inilah yang diisyaratkan Al-Quran surat ar-Rum ayat 22
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّلْعَالِمِينَ ﴿٢٢﴾
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berilmu.
Keragaman ini tidak perlu diseragamkan, tetapi bagaimana dengan kergaman tersebut umat manusia tetap membangun persaudaraan yang baik, dan dalam perspektif Al-Quran, keragaman ini sebagai ujian untuk melakukan kebaikan sesuai potensinya masing-masing bukan untuk saling membanggakan diri apalagi merendahkan yang lain, melainkan untuk membangun kompetisi yang sehat (Qs al-Maidah ayat 48)…akhirnya pemekaran Gorontalo maupun yang lain jangan sampai semakin menguat kedaerahan yang merantas persatuan, tetapi seperti songkok Gorontalo yang menasional karena dikenakan orang Jawa dan seterusnya.

16 pebruari

Silahkan Hubungi Kami