Farmasi

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 13 Pebruari 2018
Farmasi
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 13 Pebruari diperingati sebagai hari Farmasi Nasional terhitung sejak organisasi farmasai pertama di Indonesia yaitu PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia). Farmasi merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang mengombinasikan ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang sekaligus mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
Ahlinya disebut Farmasis (apoteker) dengan tugas melakukan pengawasan obat/makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri obat tradisional, apotek, dan di berbagai sarana kesehatan. (http://swiperxapp.com/selamat-hari-farmasi-nasional-teruslah-belajar-farmasi-indonesia/)
Dalam era klasik kerja farmasi dilakukan secara tradisional oleh para ahli ilmu kesehatan atau biasa disebut tabib, melalui uji aneka tumbuhan dan bahan lainnya yang dapat mereka manfaatkan untuk membantu menangani pasien yang sakit. Obat-obatan merupakan salah satu produk dari kerja farmasi, semangat menemukan kandungan tertentu dari beraneka macam tumbuhan hingga zat tertentu pada alam ini yang diharapkan dapat digunakan sebagai terapi bagi penyakit tertentu.
Semangat ini merupakan semangat menjalankan sunnah Nabi Saw (HR Muslim)
عن جابر، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: لكل داءٍ دواءٌ، فإذا أُصِيبَ دواءُ الداء، بَرَأَ بإذن الله عزَّ وجل

Dari Jabir dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda: setiap penyakit ada obatnya, maka jika obat menimpa sakitnya, sembuhlah ia dengan izin Allah
Pelajaran dari hadis ini antara lain:
1. Allahlah yang menciptakan penyakit, Allah pula yang menciptakan obatnya
2. Obat hanya bertemu dengan sakit, sembuh tidaknya ada dalam kehendak atau Izin Allah
3. Manusia tidak boleh mengeluh karena sakit, sebab dijamin ada obatnya hanya kematian saja yang tidak ada obatnya, hanya manusia mampu menemukan obat dengan penyakitnya pada saat yang tepat dan mendapat izin kesembuhan dari Allah atau tidak
4. Manusia didorong mencari, meneliti apa saja yang telah Allah ciptakan di alam semesta ini sebagai obat bagi suatu penyakit.
5. Mengingat obat adalah hasil uji coba, maka tingkat ketepatannya tetap dibawah kuasa Allah, maka manusia tidak diperkenankan memberikan jaminan kesembuhan kepada pasien kecuali menyebut insyaallah.
6. Namun demikian, manusia harus melakukan uji coba berkali-kali untuk mendapatkan resiko terkecil dari kesalahan simpulan

Oleh sebab itu di hari farmasi ini kita sampaikan selamat, semoga kerja mulia untuk kehidupan manusia ke depan yang lebih baik terus dihiasi dengan niat baik para farmasis sehingga produknya akan baik pula dan diridhai Allah sehingga tujuan untuk membantu pasien yang sakit mendapatkan jodoh obatnya seiring doa semoga Allah berikan kesembuhan melalui wasilah obat yang diracik mereka, semoga jadi amal shalih dan jariyah bagi umat manusia..amin

13 pebruari

Silahkan Hubungi Kami