Gubernur

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 12 Pebruari 2018
Gubernur
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Tanggal 12 Pebruari 2009 , merupakan hari pelantikan Soekarwo dan Saifullah Yusuf menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur masa bakti 2009-2014, dan berulang untuk kedua kalinya pada tanggal 12 Pebruari 2014 pasangan ini memimpin Jawa Timur periode 2014-2019.
Pada periode ketiga ini, Saifullah Yusuf akan bertanding memperebutkan kursi gubernur Jawa Timur dengan rival yang berasal dari kantong Nahdliyyin yaitu Khofifah Indar Parawansa. Siapapun pemenangnya, berharap ukhuwah warga Jawa Timur tetap terjalin dengan baik sebagaimana kemenangan Soekarwo yang kedua bersama Saifullah Yusuf yang juga berhadapan dengan Khofifah yang berpasangan dengan Herman Surjadi Sumawiredja.
Inilah pilkada, yang mana 2018 ini juga secara serentak beberapa wilayah di Indonesia melaksanakan pilkada selain Jawa Timur, seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Artinya lebih dari separuh provinsi di Indonesia melakukan pilihan gubernurnya.
Sekiranya seluruh pilkada ini berjalan baik maka separuh masyarakat Indonesia akan dinilai baik, namun jika satu dua pilkada berjalan tidak baik maka mencoreng masyarakat Indonesia secara umumpun tidak baik. Maka masyarakat Indonesia secara keseluruhan memiliki tanggungjawab mengawal lahirnya pemimpin di derah-daerah seluruh Indonesia merupakan putra terbaik dari proses dan mekanisme yang baik hingga efek yang baik usai pilkada nanti.
Dalam Islam setiap orang adalah pemimpin, setiap diri adalah pemimpin setidaknya memimpin dirinya, dengan unit yang lebih besar (seorang kepala rumah tangga) menjadi pemimpin bagi keluarganya demikian seterusnya hingga unit yang lebih besar, ketua RT, ketua RW atau Kadus, Kades atau Lurah, Walikota atau Bupati, lebih-lebih Presiden yang unitnya lebih besar yaitu masyarakat se Indonesia raya, maka tanggungjawabnyapun sesuai besaran unit tersebut, sebagaimana isyarat HR al-Bukhari
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ فِي أَهْلِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ فِي مَالِ سَيِّدِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Dari Abdullah bin Umar ra., ia menyimak Rasulullah Saw bersabda: setiap kalian adalah pemimpin dan dimintai pertanggungjawaban akan kepemimpinanannya, imam adalah pemimpin dan dimintai pertanggungjawaban akan yang diimaminya, lelaki dalam keluarganya adalah pemimpin dan dimintai pertanggungjawaban akan keluarganya, perempuan di rumah suaminya adalah pemimpin dan dimintai pertanggungjawaban atas rumah suaminya, pelayan terhadap harta tuannya adalah pemimpin dan dimintai pertanggungjawaban atas harta tuannya tersebut.
Demikianlah, semakin besar luas wilayah yang dipimpinnya maka semakin luas pulalah tanggungjawabnya. Semoga Pilkada melahirkan gubernur-gubernur yang bertanggungjawab, amin.
12 pebruari

Silahkan Hubungi Kami