Tritura

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 12 Januari 2018
TRITURA
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Mungkin banyak orang yang mengingat istilah Tritura ini yaitu tri tuntutan rakyat, namun peristiwa bersejarah ini lebih dikenal dengan akibatnya yaitu keluarnya Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret, karena surat tersebut tertanggal 11 Maret 1966.
Perlu diingat bahwa turunnya surat di atas karena diawali aksi Front Pancasila yang dimotori KAMI dan KAPPI pada tanggal 12 Januari 1966. Aksi demonstrasi tersebut dilatar belakangi kondisi Negara yang sudah tidak normal baik ekonominya maupun politiknya saat itu banyak dimainkan oleh PKI, sehingga isi Tritura tersebut meliputi:
1. Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya
2. Perombakan kabinet Dwikora
3. Turunkan harga pangan
Demonstrasi merupakan salah satu cara untuk menyuarakan maksud, biasanya dilakukan ketika maksud yang disuarakan tidak didengar secara personal dan tertutup, sehingga harus disuarakan dengan suara yang lebih massif dan terbuka.
Dalam Islam menyampaikan aspirasi tidak terlarang sepanjang apa yang disuarakan adalah kebenaran, namun tetap dalam koridor yang diperbolehkan dalam Islam yaitu pertama: Proporsional, alias focus pada apa yang disuarakan bukan menjadi ajang atau kesempatan untuk menyusupkan hal-hal di luar tuntutan, misal tuntutan untuk tidak menaikkan SPP, maka berargumen dengan baik untuk gol akhir kenaikan SPP dipertimbangkan lagi syukur menjadi turun, dan tidak jadi naik.
Kedua, aspirasi itu disampaikan kepada yang memiliki policy, alias tepat sasaran. Ketika soal SPP ada pada kewenangan Kepala Sekolah, maka sampaikan hal itu kepada Kepala Sekolah, bukan kepada guru apalagi tenaga administrasi, demikian seterusnya.
Ketiga, jelas penyampaiannya, maka ada keterwakilan atau satu persatu menyampaikan dengan jelas sehingga point dan alasannya menjadi jelas bukan “saur manuk” sehingga hanya membuat suasana gaduh dan aspirasi menjadi bias kemana-mana bahkan cenderung memancing emosional.
Keempat, cara-cara menyampaikan yang baik, sehingga tidak menimbulkan respons balik yang tidak baik juga, yang pada akhirnya focus terpecah dan aspirasi tidak sampai, terlebih jika diikuti dengan cara-cara anarkis dengan melakukan kontak fisik hingga perusakan yang jelas-jelas tidak terkait dengan tujuan semual.
Cara terakhir ini yang dikecam al-Quran surat al-Mu’minun 71:
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ … ﴿٧١﴾
Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya ….
Silahkan melakukan tuntutan (demonstrasi), tetaplah dengan cara-cara yang islami
12 januari

Silahkan Hubungi Kami