Televisi

Published by achmad dharmawan on

Tanggal 11 Januari 2018
TELEVISI MEDIA INFORMASI DAN HIBURAN
Oleh: Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i

Hari ini tanggal 11 Januari tahun 1995 menjadi hari bersejarah bagi stasiun televisi Indosiar, ia merupakan stasiun ke-5 televisi yang memulai tayang menyemarakkan dunia informasi dan hiburan di tanah air. Sebelumnya informasi dan hiburan hingga 1989 dimonopoli TVRI (Televisi Republik Indonesia), sebab pada 24 Agustus 1989 mulai muncul RCTI di Jakarta, tanggal 24 Agustus 1990 mulai tayang SCTV di Surabaya, tanggal 23 Januari 1991 mulai tayang TPI di Jakarta juga.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) sendiri merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Sebagai televisi satu-satunya saat itu di Indonesia, bahkan masih hitam putih telah berperan dalam membangun nasionalisme, terlebih siaran perdananya adalah menayangkan Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-17 di Istana Jakarta.
Dalam rangka menjaga continuitas siaran, awalnya TVRI juga menyiarkan iklan sekalipun hanya dua kali dalam sehari dalam acara Mana Suka Siaran Niaga, namun sejak bulan April 1981 hingga akhir 90-an, tayangan tersebut dihilangkan karena biaya operasional TVRI berada dalam tanggungan negara.
Terlepas dari dinamika pertelivisan tersebut di atas, masyarakat Indonesia menjadi melek informasi dan terhibur lebih-lebih dengan adanya 5 televisi yang ada di awal tahun 1995an, dan saat ini tak terhitung jumlahnya namun mulai kurang diminati karena media informasi dan hiburan dapat diakses mudah dan cepat oleh masyarakat.
Namun demikian, semakin tak terbendungnya informasi dari media online baik sosmed, web, dan lainnya yang tak jarang memuat berita HOAX, justru pertelevisian diharapkan menjadi alat kontrol sekaligus penyaring informasi yang terhindar dari HOAX dikarenakan kode etik penyiaran masih dijadikan acuan (saya menyebutnya media yang masih beriman), berbeda dengan medsos yang nyaris tanpa batas-batas etika (saya menyebutnya sebagai media yang fasiq).
Sebagaimana di dalam al-Qur’an, Allah ajarkan kepada kita dalam menyikapi berita HOAX, sebagaimana tertuang dalam surat al-Hujurat ayat 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ (الحجرات 6)
Wahai orang yang beriman, jika dating kepada kalian pembawa berita HOAX (Fasiq) menyampaikan sebuah informasi, maka telitilah terlebih dahulu, jangan sampai (suatu saat, akibatnya) menimpa suatu kaum (karena ketidak tahuan), lalu kalian baru menyesali kemudian atas apa yang kalian perbuat (menyebarkan informasi tanpa diteliti terlebih dahulu).
Ayo hentikan informasi yang datang kepada kita melalui medsos dengan cara mencukupkan di Handphone kita dan boleh disebar jika telah diteliti kebenarannya serta anda expert di dalamnya, jadikan berita Televisi sebagai salah satu alat cross check informasi

Categories: GAGASAN

Silahkan Hubungi Kami