PELAJARAN BERHARGA DARI ‘ASYURA

Published by achmad dharmawan on

Assalamualaikum wrwb.

AlhamduliLlah wa sysyukru liLlah. Segala puji dan syukur hanya milik Allah. Mari di tanggal 10 Muharram 1439 H ini kita tingkatkan syukur kita kepada Allah. Hanya karena anugrah dan kasih sayang-Nya, kita sehat afiat, dan dapat melaksanakan aktifitas kita di akhir pekan ini dengan nyaman. Shalawat dan salam mari kita wiridkan dan lantunkan untuk Baginda Rasulullah saw, keluarga, sahabat, dan para pengikut yang setia dan komitmen meneladani beliau.

Saudaraku, mari kita tetap saling mengingatkan untuk menata niat kita mumpung masih di bulan Muharram tahun 1439 H. Karena niat kita akan sangat menentukan dan mewarnai jalan dan masa depan kita. Sebagaimana diingatkan oleh Rasulullah saw:

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب  رضي الله عنه- قال: سمعت رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يقول: إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى، فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله، فهجرته إلى الله ورسوله، ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها، فهجرته إلى ما هاجر إليه (رواه البخاري).

Riwayat dari Amir al-Mu’minin ra berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niat, dan sesungguhnya setiap orang tergantung apa yang diniatkan. Maka batang siapa hijrahnya menuju (keridlaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa hijrahnya untuk urusan dunia yang diinginkannya, atau perempuan yang akan dinikahknya, maka hijrahnya adalah apa yang menjadi niat hijrahnya” (Riwayat al-Bukhari).

Rasulullah saw menganjurkan puasa di hari ‘Asyura ini, karena keutamaan di dalamnya. Puasa ‘Asyura, merupakan puasa yang paling utama setelah puasa wajib di bulan Ramadhan. Sebagaimana hadits berikut:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم، وأفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل. رواه مسلم وأحمد وغيرهما.

Rasulullah saw bersabda: “Paling utamanya puasa setelah bulan Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, Muharram, dan paling utamanya shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam (qiyamullail)” (Riwayat Muslim, Ahmad, dan selain keduanya).

 

Pahalanya, kata Rasulullah saw dapat menghapus dosa selama satu tahun. Sebagaimana Rasulullah bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“Puasa ‘Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu” (Riwayat Muslim, 1162).

Menurut penjelasan Imam an-Nawawi, yang dimaksud hadits tersebut di atas, adalah: “Keutamaannya menghapus semua dosa-dosa kecil. Atau boleh dikatakan menghapus seluruh dosa kecuali dosa besar” (An-Nawawy, Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab, 6/279). Rasulullah saw pun sangat bersemangat untuk berpuasa pada hari ‘Asyura’. Ini ditunjukkan dalam hadits riwayat Ibnu Abbas yang mengatakan::

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ: يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ  يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَان

 

“Aku tidak pernah melihat Nabi saw benar-benar memperhatikan puasa satu hari yang melebihi keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari ‘Asyura dan bulan ini, yakni puasa bulan Ramadlan” (Al-Bukhari:1192).

Menurut Zakky Mubarak (www.islampos.com), pada hari ke sepuluh Muharram atau hari ‘Asyura banyak peristiwa bersejarah yang penting yang terjadi di hari itu pada masa yang lalu. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Nabi Adam ‘as. yang pernah melakukan kesalahan dan bertaubat kepada Allah dari dosa-dosanya diterima  taubatnya oleh Allah SWT. Dalam taubat yang dilakukan oleh Nabi Adam as, doa yang hampir tiap hari kita baca adalah:

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ الاعراف ٢٣

Mereka berdua berkata (memohon kepada Allah): “Wahai Tuhan kami, kami telah berbuat aniaya (dhalim) pada diri kami, dan apabila Engkau tidak mengampuni kami dan tidak menyayangi kami, sungguh kami berada dalam golongan orang-orang yang merugi” (QS. Al-A’raf: 23).

  1. Kapal Nabi Nuh as berhasil berlabuh di Gunung Judi dengan selamat, setelah terjadi banjir bandang besar dan nenghanyutkan Kan’an putra Nabi Nuh as. Di mana sebenarnya tempat berlabuh kapal Nabi Nuh tersebut? Ada yang menyebut gunung Judi seperti Al-Qur’an, ada yang mengatakan di gunung Ararat (Injil). Namun setelah ditelusuri sejarahnya, nama Judi dan Ararat adalah nama untuk gunung yang sama, yakni tempat berlabuhnya kapal Nabi Nuh as.

Pada laman viva.co.id, merilis, bahwa tahun 2010, kelompok peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam “Noah’s Ark Ministries International” mencari sisa-sisa perahu legendaris tersebut. Mereka meyakini telah menemukan sisa-sisa badan kapal Nabi Nuh as berada di ketinggian 4.000 m  di Gunung Ararat, ada yang bilang Gunung Agri, di wilayah Turki Timur. Saat saya ke Turki tahun 2013 yang lalu, teman-teman mahasiswa yang kuliah di Turki juga bilang bahwa gunung Judi terletak di Turki Timur.

Mereka mengaku berhasil masuk ke dalam kapal itu, mengambil foto untuk membuktikan klaim mereka. Dalam laporan penelitian mereka, specimen yang mereka ambil memiliki usia karbon 4.800 tahun, dan cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah. “Kami belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 persen,” kata salah satu anggota tim yang bertugas membuat film dokumenter, Yeung Wing, seperti dimuat laman berita Turki, National Turk, 27 April 2010 (siloka.com).

  1. Nabi Ibrahim as diselamatkan oleh Allah dari siksa Namrud, berupa api yang membakar. Kita menyebutnya, ini adalah bagian dari mukjizat Nabi Ibrahim. Seperti disebutkan dalam Al-Qur’an:

قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِن كُنتُمْ فَاعِلِينَ. قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ. الانبياء ٦٨-٦٩

Mereka berkata: “Bakarlah dia dan bantukah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak. Kami berfirman: “Hai api menjadi dingin,ahm dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim” (QS. Al-Anbiya’: 68-69).

  1. Nabi Yusuf ‘as dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah.
  2. Nabi Yunus as selamat, keluar dari perut ikan hiu.
  3. Nabi Ayyub as disembuhkan Allah dari penyakitnya yang menjijikkan.
  4. Nabi Musa as dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah. Beliau dan umatnya yang berjumlah sekitar lima ratus ribu orang selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.

Saudaraku, masih banyak pelajaran yang sangat berharga, yang direkam oleh sejarah yang terjadi pada bulan Muharram.

Semoga kita dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga dari hari ‘Asyura’, selamat yang berpuasa, semoga dosa selama setahun diampuni oleh Allah. Bagi yang belum berpuasa, yang terpenting, mari kita berhijrah atau move on dari yang belum rajin menjadi lebih rajin belajar, dari yang masih belum selesai studinya, segera selesai. Dari yang belum menikah bagi yang sudah mampu dan usia 20 tahun untuk perempuan, dan 25 tahun untuk laki-laki, segeralah menikah agar dapat memulai dan membangun bahtera rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

Semoga di tahun 1439 H, amal shalih kita meningkat, dan manfaat yang kita bisa berikan kepada masyarakat makkn besar. Karena sejatinya sebaik-baik manusia adalah yang paling besar manfaatnya bagi orang lain.

Allah a’lam bi sh-Shawab.

Wassalamualaikum wrwb.

Swiss-Bellin, Surakarta, 30/9/2017.

 

Silahkan Hubungi Kami