IKHTIAR MERAIH LAILATUL QADAR YANG BERLIMPAH BERKAH

Published by achmad dharmawan on

Assalamualaikum wrwb.
       Saudaraku, mari kita syukuri anugrah Allah dengan penuh kekhusyuan dan ketawadluan, dengan meningkatkan iman dan taqwa, semoga bisa menjadi bekal kita mengarungi perjalanan panjang yang penuh keindahan dan keberkahan. Shalawat dan salam kita wiridkan untuk Baginda Rasulullah Muhammad saw, keluarga, para sahabat, dan pengikut beliau. Semoga syafaat beliau kelak di akhirat melindungi kita.
      Hanya karena pertolongan Allah, kita diijinkan oleh Allah untuk menjalankan ibadah puasa hingga hari yang ke-21 yang bertepatan hari Jumat. Semoga saja seperti kata para Ulama, apabila hari ganjil bertepatan malam Jumat, Allah menjadikannya malam Lailatul Qadar. Karena itu, mari kita hidup-hidupkan aktifitas dzikir dan ibadah dengan semaksimal yang bisa kita lakukan. Jika benar, maka ibadah hang kita laksanakan, insyaa Allah akan dilipatgandakan pahala kita setara dengan ibadah lebjh dari 1000 bulan atau setara 83,3 tahun. SubhanaLlah.
      Kita semua berkeinginan mendapat keberkahan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar, yang didambakan oleh setiap orang yang beriman. Pada malam Lailatul Qadar, Allah menurunkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah. Amal-amal ibadah yang dikerjakan di dalamnya, nilainya lebih baik daripada ibadah yang dikerjakan selama seribu bulan yang tidak ada malam Lailatul Qadar di dalamnya.
       Pada malam Lailatul Qadar juga, Allah ‘Jalla wa ‘Ala menurunkan para malaikat turun ke bumi dengan membawa rahmat, keberkahan dan ketentraman. Semua urusan akan diberi ketentuan yang ditetapkan dan ditakdirkan oleh Allah Swt  untuk masa satu tahun. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ
“Sesungguhnya Kami (Allah) menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami.  Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus Rasul-rasul.” (QS. Al-Dukhan: 3-5)
       Kita dianjurkan berdoa pada puasa hri ke-21 Ramadlan sebagai berikut:
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ دَلِيْلاً وَ لاَ تَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ عَلَيَّ سَبِيْلاً وَ اجْعَلِ الْجَنَّةَ لِيْ مَنْزِلاً وَ مَقِيْلاً يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ الطَّالِبِيْنَ
“Ya Allah, limpahkan rahmat-Mu kepada junjungan kami Muhammad saw, Ya Allah tuntunlah kami di bulan yang mulia ini untuk mendapat keridhaan-Mu, dan janganlah adakan celah bagi syetan untuk menggodaku. Jadikan surga sebagai tempat tinggal dan bernaungku. Wahai yang memenuhi hajat orang-orang yang meminta”. Amin.
       Saudaraku, kapan sesungguhnya Lailatul Qadar itu? Beberapa riwayat berikut menuntun kita sebagai berikut. Al-Hafidh Ibnu Hajar mengatakan, “Para ulama berbeda pendapat tentang kapan malam Lailatul Qadar dalam banyak pendapat, mencapai lebih dari empat puluh pendapat” (Lihat Fathul Bari: IV/309). Sebagian besar (mayoritas) ulama berpendapat, Lailatul Qadar terdapat pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan, berdasarkan hadits ‘Aisyah ra. Rasulullah saw  bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan” (Muttafaq ‘alaih).
       Riwayat berikut menynjukkan bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam ganjilnya. Dasarnya sabda Nabi saw:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari)
       Ada yang memfokuskan bahwa malam Lailatul Qadar itu  adalah pada malam ke 27 Ramadhan. Seperti pendapat Ubay bin Ka’ab yang berani memastikan dan bersumpah bahwa Lailatul Qadar ada pada malam ke 27, ia berkata:
وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُهَا وَأَكْثَرُ عِلْمِي هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ
“Demi Allah, sunguh aku mengetahuinya dan kebanyakan pengetahuanku bahwa ia adalah malam yang Rasulullah saw perintahkan kami untuk bangun (shalat) padanya, yaitu malam ke 27” (HR. Muslim, no. 762).
       Saudaraku, tidak ada yang tahu persis kapan malam Lailatul  Qadar itu akan menyapa kita atau kita yang menjemputnya. Atau memang sengaja dirahasiakan oleh Allah, agar supaya kita dapat maksimal dalam ikhtiar menjemput limpahan kasih sayang dan keberkahan dari Allah di sepuluh hari terakhir. Yang jelas, kita sudah di hari ke-21, mari kita manfaatkan hari-hari yang menjadi momentum kitab membebaskan dari api neraka, kita mendapatkan pancaran sinar dan kasih sayang Allah, baik yang langsung atau melalui para Malaikat, yang akan merubah nasib hidup kita menjadi lebih baik, dari yang kemarin, dan kita termasuk yang beruntung.
       Semoga hati, fikiran, dan perasaan kita memiliki kepekaan dan ketajaman rasa untuk menerima dan merasakan berkah malam Lailatul Qadar yang diidamkan semua orang yang ingin mendapatkan kebaikan. Semoga Allah memberi kita umur panjang sehat afiat, dan dapat menambah ketaatan dan kedekatan kita kepada Allah, sehingga hidup kita senantiasa dalam cahaya dan perlindungan-Nya karena Allah telah meridlai hidup kita, sehingga kita merasakan hidup kita ini penuh ketenangan dan kenikmatan, karena itu kita harus terus menerus mensyukurinya.
       Allah a’lam bi sh-shawab.
Wassalamualaikum wrwb

Silahkan Hubungi Kami