PUASA DAN LEZATNYA BERDZIKIR

Published by achmad dharmawan on

Assalamualaikum wrwb.
       Saudaraku, segala puji hanya milik Allah. Mari kita syukuri anugrah dan kasih sayang Allah, karena hari ini kita sudah puasa di hari keempat. Semoga kita nanou terus menerus menyinambungkan dzikir kita kepada Allah. Shalawat dan salam mari kita wiridkan untuk Rasulullah Muhammad saw, keluarga, dan para sahabat beliau. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla melimpahkan kasih sayang pada kita khususnya nanti di hari akhirat melalui syafaat beliau.
       Rasulullah saw menjelaskan bahwa aroma mulut orang yang berpuasa, lebih wangi dari aroma wangi minyak kasturi (misik). Ini karena semestinya, lisan orang yang berpuasa, adalah lisan yang selalu berdzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Setiap saat kita dianjurkan untuk senantiasa melanggengkan dzikir kita kepada Allah. Perintah shalat saja tujuannya asalah agar selalu ingat kepada Allah (QS. Thaha:14).
Bahkan kita berdoa memohon kepada Allah, agar ditolong untuk mau dan mampu berdzikir kepada Allah.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
“Ya Allah, tolonglah kami agar kami selalu berdzikir kepada-Mu, mensyukuri (nikmat)-Mu, dan beribadah dengan sebaik-baiknya kepada-Mu”.
Kita diperintah oleh Allah untuk senantiasa berdzikir dan me-Mahasucikan Allah, agar hidup kita tenang dan lapang.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيرًا.  وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. الاحزاب ٤١-٤٢.
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihkah kepada-Nya di waktu pagi dan petang” (QS. Al-Ahzab: 41-42).
      Allah akan melimpahkan kasih sayang-Nya kepada para hamba-Nya yang rajin berdzikir, sebagaimana Firman-Nya:
هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunna untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman” (QS. Al-Ahzab:43).
       Karena orang yang lisannya selalu berdzikir, maka hatinya akan makin membuncah rasa cintanya kepada yang dicintainya. Dalam ungkapan berbahasa Arab dinyatakan:
من احب شيئا كثر ذكره
“Barangsiapa mencintai sesuatu, maka dia akan banyak menyebut-nyebutnya”.
       Tak ubahnya, anak muda yang sedang kasmaran dan dimabuk cinta, maka ia akan selalu menceritakannya kepada temannya, bahkan teman yang mendengarnya sampai bosan.
 Bahkan orang yang senantiasa berdzikir, ia akan terbawa sampai pada alam bawah sadarnya. Ini bisa disaksikan, ketika seseorang yang tidur, lalu ada kejadian yang menyentak atau mengagetkannya, maka alam bawah sadarnya akan reflek mengatakan kebiasaan dzikirnya, apakah itu bacaan tasbih (سبحان الله), tahmid (الحمد لله), atau takbir (الله اكبر).
       Saudaraku, pada puasa Ramadlan hari keempat, kita dianjurkan berdoa sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا  محمد و على آل سيدنا محمد
اَللَّهُمَّ قَوِّنِي فِيْهِ عَلَى اِقَامَةِ اَمْرِكَ، وَاَذِقْنِي فِيْهِ حَلاَوَةَ ذِكْرِكَ، وَاَوْزِعْنِي فِيْهِ لاَِدَاءِ شُكْرِكَ بِكَرَمِكَ، وَاحْفَظْنِي فِيْهِ بِحِفْظِكَ وَسَتْرِكَ، يَا اَبْصَرَ النَّاظِرِيْنَ
“Dengan menyebut Asma Allah Yang Maha Pengasih dan maha Penyayang, Ya Allah, limpahkanlah kasih sayang pada junjungan Kami Muhammad dan keluarga junjungan kami Muhammad, Ya Allah kuatkan kami di dalam (bulan Ramadhan) ini untuk melaksanakan perintah-Mu, dan berikan  (kemampuan) merasakan lezat manisnya mengingat-Mu, berikan kami kemampuan di dalam (Ramadlan) ini, memenuhi kesyukuran dan kemuliaan-Mu, jaga kami dengan penjagaan dan tirai-Mu, Wahai Dzat yang paling Melihat dari orang-orang yang melihat”.
       Berdzikir adalah indikasi kecerdasan seseorang, karena orang yang cerdas (اولوا الالباب) dia sensitif dan rendah hati. Ia selalu berdzikir baik dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan senantiasa bertafakkur merenungkan ciptaan Allah langit, bumi, dan segala macam isinya (QS. Ali Imran:191).
      Berdzikir akan menjadikan hati kita sensitif dan peka, karena kecintaan kepada Allah, akan memancar kecintaan kita kepada hamba-hamba dan makhluk ciptaan-Nya yang lainnya. Ulama sufi, yang suatu saat bajunya diikuti seekor semut dari Masjid di mana ia menjalankan ibadah, ia merasa wjaib mengembalikannya ke masjid, agar tidak mengganggu ekosistem. Karena tidak ada ciptaan Allah di muka bumi ini yang sia-sia (QS. Ali Imran:192).
      Berdzikir menjadikan hati orang yang melakukannya menjadi tenang, tenteram, dan thuma’ninah. Allah Azza wa Jalla mengingatkan kita:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللهِ أَلَا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ.  الرعد ٢٨
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram, dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” QS. Al-Ra’du: 28).
        Saudaraku, kiranya kutipan di atas cukup untuk meyakinkan dan memangabkan hati kita untuk memanfaatkan setiap hembusan nafas kita, setiap detak jantung kita, untuk senantiasa berdzikir kepada Allah. Dan di situlah, kita akan mematrikan niat dan ikhtiar kita bahwa di akhir hayat kita kita mampu mengucapkan dengan penuh keyakinan, bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
ففي الحديث الصحيح عن معاذ بن جبل قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة. رواه أبوداود والحاكم
Dalam hadits shahih dari Muadz bin Jabal berkata, Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa akhir ucapannya adalah لا اله الا الله  maka ia masuk surga” (Riwayat Abu Dawud dan al-Hakim).
      Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang senantiasa mampu berdzikir kepada Allah, diberi kecerdasan mengingat-Nya, dan kita mampu menjalani hidup ini dengan penuh ketenangan dna ketenteraman serta ketawadluan. Allah akan senantiasa menyayangi dan mengasihi kita. Kala Allah mengasihi kita, maka semua kebutuhan kita akan dicukup oleh Allah SWT.
Allah a’lam bi sh-shawab.
Wassalamualaikum wrwb.

Silahkan Hubungi Kami